Alwi Shihab dan Syaifullah Yusuf Kandidat Kuat Ketua Umum PKB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan menteri luar negeri Alwi Shihab dan bekas anggota F-PDIP DPR Syaifulloh Yusuf merupakan kandidat kuat Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa pada Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB yang dilangsungkan di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Kamis, (17/1). Sementara sejumlah nama lain yang juga santer disebut-sebut yakni Ali Masykur Musa dan AS. Hikam. Dari rumor yang beredar di arena MLB PKB, Ali kemungkinan batal mencalonkan diri sebagai kandidat ketua atas permintaan Ketua Dewan Syuro PKB Abdurahman Wahid. Sedangkan AS. Hikam, dinilai lebih cocok untuk menempati posisi di Dewan Syuro. “Ali Masykur tetap mempunyai kans, tetapi saat ini ada dua kandidat yang sama-sama kuat. Keduanya mengklaim mempunyai dukungan dari sejumlah DPC,” ujar Ketua DPC PKB Wonosobo Drs. H. Kholiq Arief kepada Tempo News Room di arena MLB, Kamis (17/1). “Tapi bagi kami, siapapun yang muncul tidak jadi soal dengan syarat dia mempunyai visi dan misi yang jelas,” Kholiq menambahkan. Mengenai figur AS. Hikam, Wakil Bupati Wonosobo itu menilai bekas menteri riset dan teknologi di era Gus Dur tersebut cerdas dan pintar di tingkat wacana. “Sehingga dia cocoknya berada di dewan syuro mendampingi Gus Dur. Sedang untuk tanfidzi, akan lebih ideal jika diisi oleh gabungan antara yang muda dan yang tua,” tandasnya. Kepada pers Alwi Shihab mengatakan, dirinya siap memimpin PKB dengan syarat ada dukungan dari peserta MLB. Hal senada juga diutarakan AS. Hikam. Meski tak mencalonkan diri sebagai ketua PKB, dirinya sanggup untuk maju dan mengemban amanat konstituen. Muktamar sendiri secara resmi dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Pembukaan dilakukan oleh Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid dengan pemukulan beduk. Sementara Gubernur daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tampak hadir, deklarator PKB yakni KH Ilyah Ruchiyat, KH Muchid Muzadi, dan KH Mustofa Bisri. Sementara dari jajaran pemerintahan tampak Menteri Kesehatan Achmad Sujudi dan mantan menteri transmigrasi Alhilal Hamdi. (Syaiful Amin/Sudrajat)