TEMPO Interaktif, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) turun tangan untuk mengatasi krisis air akibat runtuhnya pintu air Buaran, Jakarta Timur. PMI mendatangkan peralatan penjernihan air di Danau Sunter Utara, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Kami datangkan alat-alat dari Bandung dan Yogyakarta," kata Ketua Bidang Kesehatan Rumah Sakit dan Unit Donor Darah PMI, Farid Husain, Selasa, 6 September 2011.
Dia mengatakan peralatan yang didatangkan itu berupa pompa penyedot, water treatment yang berupa semacam bak besar yang menampung air yang akan dijernihkan, LMS pengolahan air, bak penampungan distribusi, serta 11 unit mobil tangki air. Saat ini peralatan tersebut dioperasikan di Danau Sunter Utara.
Menurut dia, danau itu dipilih sebagai sumber air baku karena bersih dari limbah industri meski secara kasatmata warnanya tampak hijau keruh. Prosesnya, kata dia, air dari danau disedot menggunakan pompa untuk ditampung di bak water treatment untuk diberi tawas.
Setelah didiamkan sekitar 1,5 jam, air yang telah terpisah dari endapan padat dimasukkan ke LMS pengolahan air untuk dibersihkan kadar zat kimia seperti klorida ataupun kandungan kumannya. Dari mesin pengolahan yang setiap jam mampu memproduksi 4.000 liter air bersih ini, air kemudian dimasukkan ke bak penampungan sebelum didistribusikan dengan truk-truk tangki.
Di bak penampungan yang terbuat dari karet-karet menyerupai kasur besar berwarna kuning itu air danau yang semula hijau keruh sudah tampak jernih. "Tapi ini air bersih, bukan air minum. Kalau mau minum masih harus direbus," kata Farid memperingatkan.
Dari Danau Sunter air akan didistribusikan ke korban kebakaran dan penghuni rumah susun di Tambora, Jakarta Barat. Target selanjutnya adalah tiga kecamatan di Jakarta Pusat, yakni Gambir, Kemayoran, dan Petamburan. Untuk sementara wilayah-wilayah inilah yang menurut Farid masih memerlukan air bersih. "Jakarta Utara dan Jakarta Selatan masih relatif aman," ujarnya.
PINGIT ARIA