TEMPO.CO, Malang -- Kereta Ekspres Malioboro jurusan Malang-Yogyakarta dijadwalkan beroperasi mulai 21 September 2012 mendatang. "Kereta menarik enam gerbong," kata Kepala Stasiun Kota Baru, Malang, Lutfi Wijaya, Senin, 17 September 2012.
Kereta berangkat dari Stasiun Yogyakarta, 20 September, pukul 21.00, tiba di Stasiun Malang, 21 September, pukul 03.53. Sedangkan keberangkatan perdana dari Stasiun Kota Baru, Malang, 21 September, pukul 08.50, dan tiba di Yogyakarta pukul 16.19. Rangkaian kereta terdiri dari tiga gerbong kelas ekonomi AC dan tiga gerbong eksekutif.
Menurut dia, jalur Malang-Yogyakarta tergolong padat. Banyak warga Malang yang sekolah di Yogyakarta dan warga Yogyakarta yang bekerja di Malang atau sebaliknya. Selama ini, belum ada kereta yang menghubungkan kedua kota itu. Kadang warga Malang menumpang kereta tujuan Jakarta, Gajayana kelas eksekutif atau Matarmaja kelas ekonomi.
"Sekaligus menghubungkan kedua kota wisata," katanya. Tarif kereta kelas eksekutif antara Rp 175 ribu hingga Rp 300 ribu, sedangkan kelas ekonomi AC antara Rp 110 ribu hingga Rp 200 ribu. Rute perjalanan diperkirakan ditempuh selama tujuh jam. Kapasitas penumpang maksimal 390 orang, terdiri dari 150 penumpang kelas eksekutif dan 240 penumpang kelas ekonomi AC.
Selama ini warga Malang juga mengandalkan transportasi bus malam atau mobil travel. Sejumlah warga Malang tak sabar menunggu kereta yang menghubungkan Malang dengan Yogyakarta itu. Mereka berharap agar kereta segera diluncurkan untuk mempermudah perjalanan. "Fasilitas agar diperhatikan, lebih nyaman dan aman," katanya.
Sejumlah pengusaha travel khawatir operasional kereta Malioboro Ekspres akan mempengaruhi bisnis travel di Malang. Apalagi jadwal perjalanannya sama dengan perjalanan travel. "Penumpang pasti ingin mencicipi angkutan kereta baru," kata pemilik Surya Travel, Kaseri.
EKO WIDIANTO
Berita Lainnya:
Pangeran Harry Dapat ''Kado'' Ultah dari Taliban
Pre-Order iPhone 5 Tembus 2 Juta dalam 24 Jam
Disambut Wanita Telanjang Dada, Kate Tersipu
Obyek Wisata Dieng Butuh Lahan Parkir Baru
Sejarah ''Kampung Solo'' di Kaki Gunung Semeru