TEMPO.CO, Jakarta - Para penumpang yang menggunakan jasa angkutan kereta api kembali kecewa. Jalur perlintasan antara Cilebut dan Bojonggede mengalami longsor yang mengakibatkan rel dan kabel kereta rel listrik (KRL) rusak berat.
Seorang penumpang, Nuriksa Irama, 40 tahun, mengatakan gangguan ini tak hanya menyusahkan penumpang dari Bogor, melainkan semua penumpang. "Gangguan seperti ini sudah dua kali terjadi," Nuriksa mengeluh, Kamis, 22 November 2012.
Padahal, lanjut dia, pada September lalu PT Kereta Api memberlakukan kenaikan tarif Commuter Line di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tak lama tarif baru diberlakukan, KRL anjlok di Cilebut. Belum lama ini, alat pengatur sinyal di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan tersambar petir.
Rangkaian kejadian itu membuat perjalanan kereta api terganggu dan penumpang telantar. Nuriksa menambahkan, ia harus menunggu lebih dari 1 jam untuk berangkat dari Depok ke Jakarta. Selain itu, kereta juga berhenti sekitar 10 menit di setiap stasiun.
Kepala Stasiun Depok Lama, Dwi Purwanto, memaklumi kekecewaan penumpang dan meminta mereka bersabar. "Penumpang jangan menyalahkan kami karena ini adalah gangguan alam yang tidak bisa dihindari," kata Dwi.
Bagaimanapun, Dwi melanjutkan, kereta tak bisa beroperasi jika kabel listrik dan relnya rusak. "Ini terpaksa," ujarnya. Yang jelas, kata Dwi, para petugas sedang berupaya supaya perjalanan kereta normal kembali.
ILHAM TIRTA
Berita terpopuler lainnya:
PT Kereta: Sampai Besok, Jangan Naik Kereta Dulu
Marzuki Alie: Mahasiswa di Jerman Seperti Maling
Rel Putus, Kereta Hanya Sampai Bojonggede
Fedi Nuril Salut Cara Kerja Jokowi