TEMPO.CO, Jakarta -Banjir besar yang melanda Jakarta telah membuat Pemerintah Provinsi DKI menetapkan tanggap darurat bencana pada 17-27 Januari 2013. Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan korban banjir, baik dalam bentuk evakuasi korban maupun penanganan pengungsi. Tujuannya adalah mengurangi dampak bencana bagi para pengungsi, baik untuk angka kesakitan maupun kematian.
Terkait dengan lokasi pengungsian, dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Ari Fahrial Syam mengatakan logistik dan lokasi pengungsian yang memadai harus menjadi perhatian. "Sebagian besar dari tempat pengungsian, padat dengan pengungsi, terutama pada malam hari. Permasalahan lain adalah kondisi mandi cuci kakus (MCK) yang kurang memadai, belum lagi kebersihan lokasi pengungsian yang kurang diperhatikan," kata Ari dalam siaran persnya, Jumat, 18 Januari 2013.
Apa saja yang mesti diperhatikan dalam penanganan pengungsi? Berikut adalah paparan Ari yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
1. Harus dipastikan bahwa para pengungsi mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian. Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masuk dan minum. Hindari mengkonsumsi makanan matang yang sudah lewat waktu tanpa dihangatkan kembali untuk mencegah keracunan makanan.
2. Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic untuk menghindari infeksi usus.
3. Diusahakan agar kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam. Bantuan harus difokuskan untuk penyediaan baju dingin dan selimut untuk para pengungsi. Hindari terpapar langsung dengan udara luar atau dingin.
4. Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian. Lokasi sekitar juga rutin dibersihkan dengan antiseptik. Para pengungsi muda dapat dikoordinasikan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
5. Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi lain.
6. Setiap para pengungsi khususnya, anak-anak dan orang tua, diberikan suplemen yang mengandung multivitamin dan mineral mengingat keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
7. Sediakan stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit. Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak, dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak dan mencegah anak-anak bermain di luar rumah dengan air banjir.
Tujuan dari tindakan ini semua, kata Ari, adalah untuk mencegah agar para pengungsi jangan jatuh sakit dan tetap berada dalam keadaan sehat. "Selain itu, ini dapat mencegah terjadinya kejadian luar biasa diare atau keracunan makanan" kata dia.
AMIRULLAH