Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Macet dengan Sepeda Terbang

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Inilah gambar sepeda terbang karya desainer asal Republik Czech (tampak atas), yang berhasil terbang pada saat uji coba di Praha (13/6). gizmag.com
Inilah gambar sepeda terbang karya desainer asal Republik Czech (tampak atas), yang berhasil terbang pada saat uji coba di Praha (13/6). gizmag.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Apakah Anda masih ingat dengan film ET? Sinema karya sutradara Steven Spielberg yang populer pada 1982 itu menampilkan sepeda BMX yang terbang ke angkasa. Dan kini, muncullah sepeda bertenaga manusia, yang juga mampu terbang.

Bernama Paravelo, sepeda ini memiliki kipas angin besar, motor penggerak kipas, dan parasut. Sementara rodanya ada empat: dua di depan dan belakang dengan posisi sejajar seperti pada sepeda umumnya; dan dua lagi pada kanan-kiri, menyerupai sayap. Dengan perangkat itu, Paravelo mampu terbang dengan ketinggian 1.200 meter, dan kecepatan 40 kilometer per jam.

Untuk memutar kipas, Paravelo menggunakan bahan bakar biofuel. Dengan tangki penuh, sepeda ini bisa terbang selama tiga jam. Dan hanya memerlukan landasan pacu pendek untuk lepas landas. "Di tanah, Paravelo bisa menjadi sepeda roda dua biasa," tulis Mail Online, Selasa, 18 Juni 2013.

Paravelo diciptakan John Fordon, 37 tahun; dan Yannick Read, 42 tahun. Dua pria kebangsaan Inggris ini terinspirasi dengan sepeda masa kecil mereka, hingga menghasilkan Paravelo. Dengan modal 10.000 poundsterling, setara dengan Rp 155 juta, terciptalah Paravelo. "Merek percaya, Paravelo dapat membantu orang pergi bekerja."

Untuk menentukan arah, Paravelo dilengkapi dengan GPS atau global positioning system. Dan tidak memerlukan lisensi pilot untuk menerbangkan sepeda ini. Anda cukup berlatih mengarahkan gerak parasut dengan kedua tangan. Bahkan sepeda ini dapat dilipat, sehingga bisa disimpan rapi di ruang kantor. Bahkan terdapat lampu xenon yang cahayanya bisa dilihat sejauh 3 kilometer.

Fordon juga berjanji, Paravelo akan membuat kemacetan lalu lintas, denda parkir, serta omelan dalam perjalanan akan menjadi masa lalu si pengguna. "Kami berharap Paravelo bisa menjadi transportasi utama para komuter," kata Fordon. "Biaya untuk menerbangkan sepeda ini sama dengan mobil berukuran kecil atau city car."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu menurut Direktur Badan Amal Environmental Transport Association, Andrew Davis, Paravelo cocok untuk orang berjiwa petualang. Environmental Transport Association sendiri merupakan pendukung pengembangan sepeda terbang Paravelo. "Bila tidak memiliki ruang penyimpanan besar namun punya uang banyak, Paravelo cocok untuk Anda," ujar Darwis.

MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA

Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah



Baca juga:

Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok

Habis 'PRJ Monas', Tercecerlah Sampah 

Ahok Akuisisi PPD untuk Hilangkan Sistem Setoran

BBM Naik, Polisi Bersenjata Lengkap Jaga SPBU

Ini Keluhan Warga Atas Layanan KJS ala Jokowi  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .