TEMPO.CO, Kebumen - Jalur utama Kebumen yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Yogyakarta belum bisa dilewati kendaraan. Di sejumlah titik, genangan air masih tinggi. Saat ini kendaraan masih dialihkan ke jalur selatan-selatan atau Jalan Daendels.
"Kemacetan hingga 10 kilometer karena ada truk ambles," kata Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kebumen, Ajun Komisaris Warsidi, Ahad, 22 Desember 2013.
Ia mengatakan, jalur utama Kebumen masih lumpuh dan belum bisa dilalui kendaraan, kecuali truk dengan muatan di atas 10 ton. Pengalihan kendaraan juga tak banyak membantu karena jalur selatan-selatan memiliki ruas yang sempit. Kemacetan bahkan mencapai 4 kilometer di ruas itu.
Saat ini jalur selatan-selatan didominasi oleh bus besar dan kendaraan pribadi yang sempat tertahan sejak Sabtu kemarin. Warsidi menambahkan, bus dan kendaraan pribadi yang akan menuju Yogyakarta masuk melalui Karanganyar. "Tapi di Kutowinangun mulai tidak lancar karena jalan menyempit," katanya.
Menurut dia, kemacetan di Kebumen merupakan dampak dari banjir di Purworejo. Kemacetan juga diperparah peningkatan volume kendaraan dari Bandung dan Jakarta, yang saat ini sedang memasuki musim liburan akhir tahun.
Akibat banjir yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, jalur selatan dari arah Bandung dan Jakarta menuju ke Yogyakarta mulai tertahan di Gombong, Kebumen. Sebab, jalur utama masih terendam banjir. Adapun jalur alternatif di jalur selatan-selatan atau jalur Daendels macet total akibat menumpuknya kendaraan.
Banjir yang menyebabkan tanggul Sungai Bogowonto jebol pada Kamis lalu itu membuat Kebumen lumpuh total mulai dari Gombong hingga perbatasan dengan Yogyakarta.
Untuk mengatasi kemacetan, petugas menerapkan sistem buka-tutup jalur. Hingga siang ini, kemacetan masih terjadi, terutama di Prembun.
Rahmat Kartolo, warga Prembun, mengatakan pengguna jalan disarankan menggunakan jalur selatan-selatan karena di Prembun saat ini macet total. "Kendaraan menuju Yogyakarta macet, menuju Jakarta ramai-lancar," katanya.
Cahya Primadona, warga Purworejo yang kuliah di Unsoed Purwokerto, mengatakan dirinya memilih jalur Wonosobo-Purworejo untuk menghindari macet. "Ternyata sama saja macetnya, tapi lebih parah jika lewat Kebumen," katanya.
ARIS ANDRIANTO