TEMPO.CO, Jakarta - Serangan kampanye gelap berupa sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) begitu marak pada Pemilihan Umum 2014, terutama menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, paling sering diterpa serangan itu, misalnya dituduh nonmuslim dan keturunan Cina.
Di sisi lain, Prabowo Subianto, calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, paling sedikit dipersoalkan mengenai keyakinannya. Kepada Tempo, anak ketiga begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo itu mengungkap secara blakblakan sisi religiusnya. (Baca: Soal Kampanye Hitam, Ahok: Jangan Bawa-bawa Agama)
Ketika itu, awal Oktober 2013, Prabowo bersama timnya berkunjung ke kantor redaksi Tempo di Kebayoran Center, Mayestik, Jakarta Selatan. Dalam obrolan santai selama sekitar 2,5 jam, ia membeberkan pemikirannya soal kebebasan pers, perekonomian, dan antikorupsi. (Baca: Ini Alasan Prabowo Terima PKS dan FPI)
Prabowo juga menjawab banyak pertanyaan dari awak Tempo yang berjubel sore hingga malam itu. Beberapa pertanyaan cukup sensitif, seperti calon istri, pelanggaran hak asasi manusia, dan kehidupan keagamaannya yang memang belum banyak diketahui publik.
Tempo: Anda sendiri percaya Tuhan?
Saya percaya yang saya miliki hari ini adalah pemberian Tuhan. Tapi saya bukan orang yang terlalu taat menjalankan ritual (agama). (Baca: Prabowo Mulai Kerap Terlihat Salat Berjemaah
(Selengkapnya di majalah Tempo edisi 30 Juni-6 Juli 2014)
Jobpie Sugiharto
Berita Terpopuler:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
BEM Undip: Pindah TPS Bukan untuk Coblos Prabowo
Pengguna Facebook di Indonesia Naik 6 Persen