TEMPO.CO, Jakarta - Zomato, layanan pencarian restoran online dari India, kembali mendapat suntikan dana segar sebesar US$ 60 juta (sekitar Rp 720 miliar) dari Info Edge (India) Limited dan Vy Capital, dengan partisipasi dari Sequuoia Capital.
Nilai perusahaan setelah investasi tersebut kini mencapai US$ 660 juta (sekitar Rp 7,9 triliun). Sebelumnya, dari investor yang sama, Zomato juga mendapatkan pendanaan sebesar US$ 53 juta sehingga total pendanaan yang diperoleh mencapai US$ 113 juta.
Menurut Zomato, dalam siaran persnya yang diterima Tempo, pendanaan ini akan digunakan untuk akselerasi ekspansi secara global dan pengembangan produk terbaru mereka. Zomato menyediakan informasi rinci dan terbaru terdiri dari menu dan foto untuk lebih 300 ribu restoran di 18 negara, termasuk Indonesia.
Didirikan oleh Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah pada 2008 dengan nama FoodieBay, Zomato kini berfokus pada pendalaman konten untuk pencarian restoran. “Karena kami yakin menu, foto, dan peta juga sama pentingnya seperti ulasan yang akan membantu pengguna Zomato memutuskan restoran yang akan mereka kunjungi,” demikian bunyi rilis tersebut.
Selain melalui situs resmi www.zomato.com, para pemburu kuliner juga dapat mengunduh aplikasi pencarian restoran ini di perangkat bergerak berbasis iOS, Android, atau Windows Phone. Salah satu fitur terbaru adalah Zomato for Business, aplikasi yang dikembangkan eksklusif untuk membantu pemilik restoran mengembangkan bisnisnya serta berinteraksi langsung dengan para pengunjung mereka.
Baca Juga:
“Zomato berkembang pesat untuk menjadi panduan lokal dengan kelas dunia untuk mencari tempat makan. Beberapa tahun lalu kami telah menambahkan delapan negara dan jutaan pengguna baru. Berawal hanya dari pencarian restoran dan menu, Zomato kini tumbuh menjadi komunitas global yang dikendalikan oleh interaksi sosial,” kata Deepinder Goyal, pendiri dan CEO Zomato.
Zomato kini hadir di lebih dari 100 kota di Indonesia, India, Inggris Raya, UAE, Kanada, Lebanon, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Afrika Selatan, Selandia Baru, Filipina, Portugal, Brasil, Cile, Turki, Sri Lanka, dan Qatar.
FIRMAN
Berita lain:
Bus Listrik ITS Hemat Biaya Operasional 40 Persen
Solo Resmikan Pusat Sains
Awas, Pengering Tangan Bantu Sebarkan Bakteri
Letusan Kecil Hambat Pemanasan Global
Google Bakal Kembali ke Cina?
Ibu Hamil Pakai Antibiotik, Anak Berisiko Obesitas
Mendekati Matahari, Philae Bisa 'Hidup' Lagi