TEMPO.CO, Paris - Aksi penembakan terjadi di ibu kota Prancis, Paris, Rabu, 7 Januari 2017. Kepala Komunikasi Polisi Paris Xavier Castaing menyebutkan sebelas orang tewas dalam peristiwa penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo.
Mendengar peristiwa ini, Presiden Prancis Francois Hollande segera ke lokasi insiden kantor majalah itu di bagian timur Paris. Hollande lalu menggelar sebuah sidang darurat. Hal itu dikemukakan seorang sumber di kantornya.
Sebanyak sebelas orang tewas, di antaranya seorang jurnalis, dan sepuluh lainnya terluka. Di antara yang terluka, lima orang dalam kondisi kritis. Sebelum terjadi tembakan, Charlie Hebdo baru saja meng-tweet tentang kartun pemimpin kelompok milisi Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi. Majalah mingguan tersebut tercatat beberapa kali beroleh ancaman karena memuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW dan beberapa sketsa yang memunculkan kontroversi (baca: Ini Penyebab Kantor Media Charlie Hebdo Ditembaki).
REUTERS | WASHINGTON POST | DWI ARJANTO
Berita Lainnya
Australia Ingatkan Warganya di Indonesia
Gerakan Anti-Islam Muncul di Jerman
Coba Hentikan Perampokan, 2 Polisi Malah Ditembak
Prancis Siap Gempur Pemberontak di Libya
AS Menentang Sikap Israel Bekukan Pajak Palestina