Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Kaum Ibu Serukan Gerakan Menangkal Anti Vaksin

image-gnews
Stavangerexpats.com
Stavangerexpats.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin untuk anak sempat membuat Artika Sari Devi gamang. "Saya takuti efek samping setelah imunisasi," kata dia dalam seminar Pekan Imunisasi Nasional di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kiara, Jakarta, pekan lalu.

Putri Indonesia 2004 ini baru teryakinkan setelah dokter anaknya menjelaskan panjang-lebar bahwa dampak positif imunisasi jauh lebih besar ketimbang demam yang menjadi efek sampingnya.

"Untung dokter anak saya luar biasa sabar," ujar Artika, mengenang pengalaman bersama putri sulungnya, Sarah Abiela, itu, lima tahun lalu.

Selanjutnya, Artika banyak mendapati teman-temannya yang galau soal imunisasi. Dari ancaman autisme sampai soal kehalalan vaksin. Mereka mendapat informasi itu dari dunia maya. Artika, 35 tahun, langsung memberondong mereka dengan pertanyaan.

"Ada enggak penelitiannya, mana buktinya, valid enggak sumbernya," ujar ibu dua anak ini.

Paham seperti itu muncul sejak penelitian dokter Andrew Wakefield, ahli bedah asal Inggris, pada 1998. Dia mengklaim bahwa vaksin MMR (Campak-Gondong-Rubela) bisa menyebabkan autisme. Wakefield sendiri sudah dilarang berpraktek di Inggris dan Amerika, dan penelitiannya masih diperdebatkan kesahihannya. Tapi efeknya dahsyat, terjadi penurunan imunisasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Irlandia.

Kasus terakhir yang mendunia adalah wabah campak di California, yang bermula di taman bermain Disneyland, akhir Desember lalu. Sebanyak 142 anak menjadi korban serangan campak.

"Diduga kuat karena pengaruh langsung gerakan anti-vaksin di Amerika Serikat," ujar Maimuna Majumder, peneliti di Boston Children's Hospital, seperti ditulis situs kesehatan WebMdb.

Majumder mendapati vaksinasi substandar sebagai kambing hitamnya. Dari penelitiannya, pasien memiliki angka cakupan vaksinasi yang antara kurang dari 50 persen dan tidak lebih dari 86 persen. Kasus ini menarik perhatian karena AS terbebas dari campak sejak satu dasawarsa silam. Pemerintah Negara Bagian California membuat beleid anyar pada bulan April.

“Orang tua yang menghalang-halangi anaknya mendapat vaksin akan diberi sanksi.”

Indonesia lebih dulu membuat aturan serupa. Lewat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, orang tua yang ogah mengimunisasi anaknya dapat dipidanakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sanksi keras itu diberlakukan untuk menangkal gerakan anti-vaksin yang mengglobal. Dua tahun terakhir, Indonesia ketiban kejadian luar biasa akibat rendahnya cakupan imunisasi. Ditemukan di Aceh, Jawa Timur, dan paling anyar adalah kejadian di Padang bulan lalu. Mengutip dari Antara, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan penyebab kejadian luar biasa difteri adalah karena belum terpenuhinya akses imunisasi.

Seperti yang ditemui Artika pada rekan-rekannya, akses terhadap imunisasi terhalang kekhawatiran soal autisme dan status halal. Media sosial, menurut dokter spesialis anak Piprim B. Yunarso, membuat ketakutan itu menjadi-jadi.

"Akhirnya jadi galau massal untuk imunisasi," ujar Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini.

Sejak 2012, Dinas Kesehatan Sumatera Barat mengeluhkan kampanye anti-vaksin yang mulai menyasar masjid dan majelis taklim. Angka cakupan imunisasi mereka turun drastis, dari 93 persen pada 1992 menjadi 35 persen pada 2013. Ujungnya adalah kejadian luar biasa difteri dengan 23 kasus, termasuk dua anak meninggal, bulan lalu. Pola-pola serupa muncul di Aceh dan Jawa Timur.

Piprim mengatakan vaksin ini tidak mengandung unsur babi. Memang benar, ada persinggungan dalam proses produksi.

"Tapi kandungan akhirnya tidak ada karena mengalami jutaan kali pencucian," ujar pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. Syarat tersebut sudah masuk penyucian najis karena airnya sudah lebih dari dua kulah (270 liter).

Profesor Sri Rezeki Hadinegoro Spesialis Anak (Konsultan) mengatakan terdapat berbagai tipe orang tua yang pantang vaksin. Pertama, mereka yang benar-benar tidak tahu.

"Kalau seperti ini, masih bisa diajak diskusi dan diberi tahu," kata dia dalam kesempatan yang sama. Golongan kedua adalah mereka yang bersembunyi di balik usaha dagang atau jasa produk herbal. "Kami tidak melarang golongan ini, tapi ya mbok jangan jelek-jelekin vaksin."

DIANING SARI | HP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.