TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro TV Asahi di Bangkok dipecat setelah melakukan sexting atau mengirim gambar alat vitalnya melalui telepon. "Kami meminta maaf kepada Kementerian Luar Negeri Thailand dan orang-orang yang terkait," kata juru bicara TV Asahi yang berkantor di Jepang.
Jurnalis pria berumur 40 tahun tersebut telah diminta "melakukan refleksi serius" terkait dengan insiden itu. TV Asahi tidak mau menyebutkan nama jurnalis yang ditempatkan di Bangkok, ibu kota Thailand.
Pada Sabtu, 1 Agustus 2015, jurnalis itu mem-posting foto alat kelaminnya pada grup jurnalis asing di media sosial Line. Grup ini dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Thailand bagi wartawan asing yang berkantor di Bangkok dan meliput isu Thailand.
Media Jepang mengatakan wartawan tersebut bermaksud mengirim foto itu ke teman perempuannya. Malang, foto itu justru ter-upload pada forum Line yang beranggotakan 150 jurnalis asing yang bekerja di Thailand.
Jurnalis tersebut langsung meninggalkan grup setelah insiden itu. Namun aneka komentar bermunculan. Ada yang mempertanyakan, ada yang memasang emoji sedang muntah, dan lainnya.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Thailand memberi peringatan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan. Menurutnya, forum ini dibuat untuk tujuan resmi. "Hanya meninggalkan ruangan tidak berarti tindakan ini tidak akan memiliki konsekuensi,” katanya.
Kasus sexting banyak terjadi setelah penggunaan smartphone dan perangkat mobile lainnya. Tahun 2011, Anthony Weiner mundur dari DPR Amerika Serikat setelah mengaku menggunakan media sosial untuk mengirim gambar seksual secara eksplisit dari dirinya ke sejumlah perempuan.
DELA FAHRIANA HAVITYANINGTYAS