TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrullah menjamin data kependudukan tetap aman, meski biodata penduduk sekarang dapat diakses melalui sistem operasi Android yang bernama Cek KTP. Sebelumnya, Tempo menemukan bahwa aplikasi sistem operasi Android ini memungkinkan masyarakat mengetahui biodata penduduk.
"Data kita aman, sudah dicek enggak ada yang ngehack," kata Zudan ketika dihubungi, Jumat, 11 September 2015. Menurut Zudan, data yang terdapat pada aplikasi tersebut adalah data pemilih yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum. Zudan akan berkomunikasi dengan KPU guna mengetahui letak kebocoran data tersebut. "Bisa dipastikan itu bukan data Kemendagri. Kalau Kemendagri pasti ada data keluarga hingga pekerjaan."
Zudan telah mengantongi identitas pembuat aplikasi tersebut. Menurut dia, si pembuat aplikasi adalah seorang mahasiswa. Ia yakin pembuat aplikasi itu tak bermaksud jahat, meski aplikasi yang dibuatnya dapat mengecek identitas kependudukan seseorang. "Nanti ia akan kami hubungi," ujarnya.
Aplikasi Cek KTP telah diunduh 10 ribu kali. Menurut penjelasan pada aplikasi tersebut, aplikasi ini digunakan untuk mengecek keaslian KTP di Indonesia. Si pembuat mengaku tak berafiliasi dengan pemerintah. Pembuat aplikasi ini mencantumkan admin@mychaelgo.com sebagai alamat e-mail-nya.
Cara mengetahui identitas penduduk melalui aplikasi ini cukup dengan mengetik nomor induk kependudukan (NIK) ke dalam sistem. Lalu aplikasi ini akan menampilkan identitas seseorang sesuai dengan NIK yang dituliskan itu, seperti nama, jenis kelamin, serta alamat secara rinci, baik kelurahan, kecamatan, kabupaten, maupun provinsi tempat tinggal pemilik NIK.
TIKA PRIMANDARI