Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diancam Bekasi Tak Mau Terima Sampah, Ahok: Omong Doang!  

image-gnews
Sejumlah pekerja dinas kebersihan tengah mengangkut sampah di pinggiran hutan bakau kawasan Angke, Jakarta, 23 September 2015. Dinas Kebersihan  DKI mencatat, volume sampah di ibukota  meningkat menjadi 6.700 ton/hari. Tempo/Tony Hartawan
Sejumlah pekerja dinas kebersihan tengah mengangkut sampah di pinggiran hutan bakau kawasan Angke, Jakarta, 23 September 2015. Dinas Kebersihan DKI mencatat, volume sampah di ibukota meningkat menjadi 6.700 ton/hari. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kiriman sampah dari Jakarta tidak mungkin ditolak Bekasi. "Enggak mungkin," katanya di Universitas Paramadina pada Sabtu, 24 Oktober 2015.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan ancaman tersebut tidak ada dasarnya. "Ngomong doang dari dulu ngancam, dasarnya apa," katanya. Menurut Ahok selama ini Jakarta sudah menyerahkan semua urusan sampah kepada PT Godang Tua Jaya. "Jadi Godang Tua selama ini dibayar untuk apa? Untuk mengamakan DPRD dan Pemerintah Kota Bekasi, dong?"

Sebelumnya, DPRD Bekasi menangkap truk sampah milik Jakarta. Truk ditangkap karena melalui jalan yang tidak sesuai dengan perjanjian. Selain itu, waktu pengiriman serta jumlah sampah yang dibawa juga menyalahi kesepakatan. Akibatnya, pemerintah Bekasi mengancam melarang sampah Jakarta masuk ke Bantargebang.

Menurut Ahok, seharusnya yang disorot adalah PT Godang Tua Jaya. Perusahaan swasta tersebut ditunjuk untuk mengurusi sampah Jakarta. Pemerintah juga mengeluarkan Rp 400 miliar per tahun kepada PT Godang Tua Jaya.

PT Godang Tua Jaya juga mendapat dana tambahan sekitar Rp 1,2 triliun. "Angkat sampah ke darat dia minta tambahan Rp 400 miliar, sewa mobil sampah Rp 400 miliar, dan untuk membuangnya ke Bantar Gebang, ke tanah kami, Rp 400 miliar lagi melayang," kata Ahok.

Ahok mengaku curiga ada permainan antara PT Godang Tua Jaya dan DPRD Bekasi yang "rewel" soal sampah tersebut. Pasalnya, pemerintah sebelum Ahok memilih memberikan kuasa kepada perusahaan swasta untuk mengolah sampah ketimbang menyerahkannya kepada pemerintah Bekasi.

Ahok pun berencana memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya. Ia sudah memberikan surat peringatan pertama. Surat kedua dan ketiga segera menyusul sesuai prosedur. Dengan begitu, Ahok memiliki kesempatan untuk menawarkan kepada pemerintah Bekasi mengelola sampah Jakarta. Tawaran tersebut dijawab Wali Kota Bekasi Rahmat
Effendi, ia menolak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, bukan tugas Bekasi mengurusi Jakarta. Selain itu, tidak ada teknologi pengelola sampah disana. Ia menawarkan kerja sama antara pemerintah Bekasi dan Jakarta untuk membuat teknologi mengelola sampah.

Diajak begitu, Ahok tak menolak. Menurut dia selama ini hubungannya dengan Wali Kota Bekasi sangat baik, sehingga komunikasi bisa berjalan lancar. "Kami sudah bilang sama Bekasi, anda mau buat teknologi mau dapat fee bisa di situ (Bantargebang)," ujarnya. "Anda butuh duit pun saya kasih."

Ahok mengatakan segala kisruh ini sebenarnya menguntungkan pemerintah DKI Jakarta. Ia mengaku senang. "Justru saya demen nih, ini namanya memperalat oknum DPRD Bekasi untuk bantu saya menyatakan Godang Tua itu wanprestasi."

VINDRY FLORENTIN

Baca juga:
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet  Fakta Mengejutkan!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

22 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

14 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

14 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

17 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

17 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

26 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

30 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

30 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?