TEMPO.CO, Depok - Lazuardi Global Islamic School membantah isu penyebaran paham Syiah oleh sekolah. Sari Kusuma Dewi, Customer Relation Management Lazuardi Cinere, mengatakan tudingan bahwa sekolah Lazuardi menyebarkan paham Syiah sama sekali tidak benar. "Terkait dengan itu tidak ada. Selain itu, tidak ada pemboikotan sekolah," katanya, Jumat, 13 November 2015.
Sari menjelaskan, selama ini sekolahnya menjalankan kurikulum sesuai dengan referensi dinas pendidikan. Memang, kata dia, muatan pelajaran akhlak dan agama lebih banyak dibanding di sekolah umumnya. "Isu ini memang sudah lama untuk menjatuhkan sekolah," ujarnya.
Selain itu, kata dia, sekolah tidak melarang orang tua siswa dari mazhab apa pun menyekolahkan anaknya di Lazuardi. Bahkan orang tua nonmuslim saja diperbolehkan bersekolah di Lazuardi. "Isu itu tidak benar," ucapnya.
Sari mengatakan soal isu Syiah memang cerita lama yang terus digulirkan. Lazuardi pun tidak akan menanggapi isu sentimen tersebut. "Sekolah tetap berjalan seperti biasa," katanya. Sari menuturkan tuduhan tersebut justru telah membuat pendaftaran sekolah menjadi lebih baik.
Kabar soal penyebaran paham Syiah juga dibantah petugas keamanan Lazuardi Global Islamic School, Tajudin, 42 tahun. "Tidak ada sama sekali paham Syiah," ucapnya. Bahkan, kata dia, isu pemboikotan sekolah tidak ada.
Tajudin, yang bekerja di sana sejak sekolah berdiri pada 2003, mengatakan, selama ia menjaga sekolah itu, tidak pernah satu kali pun ada pemboikotan sekolah oleh warga karena isu Syiah. "Yang saya tahu, Pak Haidar Bagir sudah menyatakan bahwa tidak ada ajaran Syiah di Lazuardi," ucapnya.
IMAM HAMDI