TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan TNI/Polri berhasil menembak mati dua teroris anggota Santoso pagi ini, Selasa, 22 Maret 2016, di Poso, Sulawesi Tengah. "Pagi ini saya dengat kabar ada kontak senjata dengan anggota Santoso dan dua tewas tertembak," ujar Kepala Polri Badrodin Haiti seusai menghadiri upacara pemakaman korban jatuhnya helikopter TNI AD, di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Selasa, 22 Maret 2016.
Menurut Badrodin, pihaknya tidak akan berhenti mengejar dan menangkap komplotan teroris Santoso. Di Mabes Polri, Senin lalu, Badrodin mengatakan walaupun ada musibah helikopter jatuh, pengejaran teroris Santoso terus dilanjutkan. "Dinamika terus berjalan, operasi terus berjalan dan tidak terhenti walaupun ada musibah seperti ini," ujar Badrodin usai serah terima jabatan Kapolda baru di Mabes Polri, Senin, 21 Maret 2016.
Badrodin juga mengatakan, polisi telah mendeteksi dan tahu lokasi-lokasi teroris itu berada. Namun Badrodin belum bisa menjelaskan bagaimana operasi di lapangannya nanti. "Itu nanti dinamika kita di lapangan tidak bisa disebutkan dan untuk sementara belum ada penambahan personel," ujarnya.
Sebelumnya pada Jumat, 11 Maret 2016, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Satuan Tugas Operasi Tinombala telah berhasil mendesak kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. "Pasukan berhasil mendesak kelompok Santoso hingga lingkup lima kali lima kilometer," ujar Luhut, Jumat, 11 Maret 2016. "Mereka digiring dan dikepung ke arah gunung."
ARIEF HIDAYAT | YOHANES PASKALIS