Begini Jawaban Mega kepada Ahok Soal Jalur Partai  

Editor

Sugiharto

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri didampingi Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri didampingi Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan beberapa hal seputar perbincangan selama perjalanan ke acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis kemarin bersama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Bukan hanya mereka bertiga, di dalam mobil Toyota Alphard hitam milik Istana itu ada pula Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto. "Ngobrol yang lucu-lucu," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.

Baca:
Ahok Segera Temui Megawati Bicarakan Pilkada DKI  
Ahok Ingin Bertemu Mega, Andreas: Siapa yang Butuh Siapa

Rupanya, Ahok menyelipkan materi serius dalam perbincangan tadi, yakni soal strateginya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tanpa menyebut siapa calon wakilnya, menurut Ahok, dia menjelaskan kepada Megawati tentang kendaraan politik yang akan ditungganginya.

Ahok pun menyatakan, "Bu, saya sudah putuskan dengan Teman Ahok dan tiga partai untuk pakai parpol." Tiga partai yang dia maksud adalah Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golkar yang mendukung Ahok dari awal.

Ahok tak menjelaskan apakah dia mengutarakan niatnya kepada Mega untuk mengajak Djarot Syaiful Hidayat, kader PDIP yang sekarang Wakil Gubernur DKI, sebagai calon wakilnya dalam pilkada nanti. Ahok pun tak mengatakan bahwa dia tegas meminta Mega agar PDIP mendukungnya.

Atas cerita Ahok tadi, Mega lantas memberikan tanggapan. Komentar Mega, menurut Ahok, juga tak panjang-lebar. "Bu Mega hanya menanggapi bahwa partainya memiliki mekanisme," ucap Ahok.

Baca:
Ahok Pilih Jalur Independen, Mega Bahas Deparpolisasi
Mega Singgung 'Sampingan' di Sekeliling Ahok, Siapa Mereka?

Dua hari lalu, Ahok mengumumkan akan menggunakan jalur partai politik dalam pilkada, bukan perorangan seperti yang dia gembar-gemborkan sebelumnya. Pengumuman itu disampaikan dalam acara halalbihalal bersama pendukung dan tiga partai pendukung tersebut yang memiliki jumlah kursi cukup di DPRD Jakarta untuk mengusung Ahok.

Hingga saat ini, PDIP belum mempublikasikan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. Pekan lalu, partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu baru menetapkan enam nama yang disaring dari 27 pendaftar yang lolos dalam fit and proper test yang diadakan PDIP Jakarta.

FRISKI RIANA








Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

39 hari lalu

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

42 hari lalu

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

42 hari lalu

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

47 hari lalu

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

47 hari lalu

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.


Maraknya Kasus UU ITE Disebut Imbas Polarisasi Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017

20 Februari 2021

Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Maraknya Kasus UU ITE Disebut Imbas Polarisasi Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017

Menurut Henry, pemerintah disalahkan atas konflik antarmasyarakat itu. Padahal menurutnya, konflik dengan UU ITE paling banyak antarmasyarakat.


Anies Baca How Democracies Die, Politikus Nasdem Jadi Ingat Kejadian Pilkada DKI

23 November 2020

Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada berlangsung sangat panas. Namun kemenangannya diwarnai berbagai isu seperti agama, ras, antargolongan, dan politik uang. Beberapa lembaga survey menyebut elektabilitas Anies bisa diperhitungkan dalam kontes Pilpres 2019. Namun Anies beberapa kali mengatakan akan konsentrasi mengurus Ibu Kota. TEMPO Magang/Wildan AR
Anies Baca How Democracies Die, Politikus Nasdem Jadi Ingat Kejadian Pilkada DKI

Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengingat kembali bagaimana kursi Gubernur DKI Jakarta dimenangkan Anies Baswedan setelah menyimak buku berjudul How Democracies Die.