Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disebut 'Babu', Buruh Migran Anggap Fahri Hamzah Gagal Paham  

image-gnews
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menemui wartawan di Media Center DPR setelah rapat pimpinan yang membahas pergantian dirinya sebagai wakil ketua. Senin, 25 April 2016. TEMPO/Ahmad Faiz
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menemui wartawan di Media Center DPR setelah rapat pimpinan yang membahas pergantian dirinya sebagai wakil ketua. Senin, 25 April 2016. TEMPO/Ahmad Faiz
Iklan

TEMPO.CO, Malang — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat merangkap Ketua Tim Pengawasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Fahri Hamzah dikecam ribuan buruh migran terkait pernyataannya tentang TKI. Kecaman itu disampaikan Jaring Buruh Migran Indonesia (JBMI), jaringan organisasi massa buruh migran, bekas buruh migran dan keluarganya di Hong Kong, Macau, Taiwan, dan Indonesia.

Juru Bicara JBMI Eni Lestari Andayani Adi menyebutkan ada dua pernyataan Fahri pada Januari 2017 yang dinilai merendahkan eksistensi dan martabat buruh migran. “Pernyataan Fahri telah menunjukkan kegagalan dia sebagai Ketua Tim Pengawasan TKI dalam memahami persoalan mendasar dan solusi yang dibutuhkan buruh migran Indonesia di luar negeri,” kata Eni Lestari kepada Tempo, Selasa malam, 24 Januari 2017.

Baca Juga: Temui Jokowi, Fahri Hamzah Bahas Tambahan Kursi Pimpinan DPR 

Eni menyebutkan, pertama, pernyataan Fahri pada 12 Januari 2017 seperti dikutip sebuah media siber bahwa “... ada sekitar 1.000 tenaga kerja perempuan dan sekitar 1.000 anaknya itu yang akhirnya harus diasuh oleh NGO (non-governmental organization) karena kelahirannya tidak dikehendaki dan …. ada 30% dari tenaga kerja kita di Hong Kong yang mengidap HIV (human immunodeficiency virus).”

Pernyataan Fahri itu sudah dibantah lembaga swadaya masyarakat PathFinders yang dijadikan rujukan Fahri. Dalam siaran pers yang diterima Eni, PathFinders menyatakan:

Beberapa data yang tidak akurat, salah dikaitkan dan dapat menyesatkan reputasi publik pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Sejak didirikan 8 tahun lalu, PathFinders telah menangani 4.100 kasus orang dari berbagai negara termasuk 1.400 bayi dan balita. Di antaranya, 930 WNI (Warga Negara Indonesia) yang hamil dan melahirkan. Tidak benar jika kelahiran mereka tidak diinginkan. Lebih dari 90% dari anak-anak tersebut tinggal bersama ibunya.

PathFinders, ujar Eni, juga membantah telah membuat pernyataan bahwa 30 persen dari tenaga kerja di Hong Kong mengidap HIV/AIDS.

Pernyataan kedua, 24 Januari 2017, cuitan melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah: “Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela.”

Simak Pula: Dua Pekan, 8 PSK Asal Maroko Ditangkap

Sebagai jaringan organisasi buruh migran yang selama ini berjuang memberdayakan dan menegakkan martabat buruh migran, JBMI sangat khawatir dengan pernyataan-pernyataan Fahri Hamzah yang tidak argumentatif dan faktual sehingga merusak reputasi buruh migran dan menjerumuskan masyarakat.

“Jika dia mempelajari seluk-beluk persoalan buruh migran, tentu dia tahu bahwa anak bangsa menjadi babu di negeri orang karena memang negara gagal mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja layak di dalam negeri,” kata Eni, TKI pertama yang berpidato di forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang migran dan pengungsi pada 19 September 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buruh migran asal Kediri itu mengatakan, sebagian rakyat Indonesia menjadi “babu” di negeri orang karena sejak 1990 pemerintah memang sudah menargetkan pengiriman TKI sebagai andalan pemasukan devisa negara. Namun, pemerintah belum tentu sigap dan cepat melayani dan melindungi TKI yang terlantar di luar negeri. Eni menegaskan Fahri harus mengetahui ada lebih dari 10 juta buruh orang Indonesia menjadi TKI di luar negeri dan sangat banyak dari mereka teraniaya dan terlantar.

“Itu karena hingga detik ini buruh migran tidak diakui sebagai pekerja di dalam hukum Indonesia dan di hukum negara penempatan,” kata Eni, yang juga Ketua International Migrant’s Alliance (IMA). IMA merupakan aliansi formal buruh migran yang lahir di Hong Kong pada 2008 yang kini beranggotakan 120 organisasi buruh migran dari 32 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Aktivis JBMI Iweng Karsiwen menambahkan, sudah banyak kasus yang membuktikan bahwa hak-hak buruh migran ditiadakan dan dipaksa hidup di bawah naungan PPTKIS (perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta, dulu perusahaan penyalur jasa tenaga kerja Indonesia atau PJTKI) dan agen.

“Seharusnya dia memperhatikan dan memahami kenyataan-kenyataan ini untuk dicarikan solusinya,” kata Iweng, yang juga Ketua Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (Kabar Bumi).

Lihat: Sidang Ahok, Lurah: Protes Tidak Ada, yang Ada Tepuk Tangan

Iweng menegaskan, solusi yang bisa diambil Fahri adalah memperjuangkan revisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) supaya undang-undang yang baru berkhidmat pada pengakuan dan perlindungan sejati yang diharapkan buruh migran serta keluarganya.

Fahri juga diingatkan untuk turut memperjuangkan tersedianya lapangan kerja layak di dalam negeri, pembangunan industri yang mengutamakan kebutuhan rakyat, penurunan harga kebutuhan dan pelayanan serta menghentikan perampasan tanah dan militerisme dan berbagai bentuk kekerasan terhadap rakyat lainnya.

Oleh karena itu, Eni dan Iweng sepaham menyebut Fahri Hamzah tidak layak menjadi perwakilan rakyat dan buruh migran. Mereka menuntut Fahri untuk meminta maaf secara resmi dan terbuka serta mencabut pernyataannya, serta meminta kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk mencopot Fahri Hamzah dari jabatannya sebagai ketua Tim Pengawasan TKI.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

31 menit lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

RUU Perampasan Aset sudah diinisiasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan pada 2008 di era pemerintahan SBY.


Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

1 jam lalu

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. Foto: Kresno/vel
Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan ini merupakan masalah struktural yang harus diatasi pusat maupun daerah.


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

2 jam lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

5 jam lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

19 jam lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

1 hari lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

Menurut Hasto, PDIP memiliki kepentingan agar rezim saat ini tidak menghilangkan sejarah PPP yang sudah menjadi sahabat partainya.


Penyeberangan Merak-Bakauheni Macet saat Arus Mudik, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Tambah Dermaga

1 hari lalu

Ratusan kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera memenuhi tempat parkir di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis 28 April 2022. Peningkatan pemudik dan kendaraan di pelabuhan tersebut menyebabkan kemacetan sepanjang 7 kilometer dari Pelabuhan Merak hingga Kota Cilegon bagian barat. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Penyeberangan Merak-Bakauheni Macet saat Arus Mudik, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Tambah Dermaga

"Jumlah dermaga yang masih kurang, yaitu masing-masing 7 dermaga saat ini harus segera ditambah."


Plt Ketum PPP Mardiono Masih Yakin Partainya akan Lolos ke DPR

2 hari lalu

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhamad Mardiono tiba di acara rapat pimpinan nasional PPP di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Januari 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Plt Ketum PPP Mardiono Masih Yakin Partainya akan Lolos ke DPR

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyatakan yakin partainya bakal lolos ke parlemen.


Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

2 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.


Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

4 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto
Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.