Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Secara diam-diam polisi menggelar rekonstruksi internal terhadap kasus bom yang meledak di Wisma Bhayangkari, kompleks Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, pekan lalu. Reka ulang yang dilakukan Selasa (11/2) siang tersebut, hanya melibatkan beberapa saksi mata dari kalangan Mabes Polri sendiri. Wartawan yang mengetahui jalannya rekonstruksi tidak bisa mendekat karena dilarang petugas jaga. Maaf, wartawan tidak boleh masuk, ini untuk internal, ujar seorang petugas. Beberapa juru kamera dari stasiun TV juga tidak diperbolehkan mengambil gambar. Alhasil puluhan jurnalis hanya bisa melihat dari luar pagar. Wakil juru bicara Mabes Polri Brigjen Polisi Edward Aritonang mengatakan, rekonstruksi untuk mencocokkan keterangan yang diberikan enam saksi mata yang sebelumnya telah diperiksa. Mereka adalah petugas jaga dan pegawai kantor Mabes Polri. Namun, kata Aritonang, hingga saat ini Mabes Polri belum mendapat petunjuk yang mengarah kepada tersangka. Masih terus dilakukan penyelidikan, pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan adalah bagian dari penyelidikan kami, ujarnya. Menurut Aritonang, gedung Wisma Bhayangkari sejak dua hari lalu telah dibuka kembali untuk umum. Sudah disewakan kembali untuk pesta, lanjutnya. (Dimas AdityoTempo News Room)
Iklan
