Maya diperiksa pukul 13.30 hingga pukul 16.00 WIB. Ia mengunakan stelan atasan baju pink dan bahan celana hitam, dengan menggunakan kendaraan Panther warna perak.
Kaditserse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Adang Rochjana mengatakan, dari hasil pemeriksaan terbukti antara Maya dan Tommy Soeharto tidak ditemukan adanya hubungan yang diduga. Namun ia menambahkan, bila pada waktu lain ada bukti keterkaitan mereka, polisi akan melakukan tindakan sesuai prosedur hukum.
Usai pemeriksaan itu, Maya mengatakan, sebagai warga negara yang patuh terhadap hukum, ia berusaha sebaik-baiknya memenuhi panggilan polisi. “Walaupun secara pribadi saya tahu tidak ada hubungan sama sekali dengan Tommy sejak sembilan tahun yang lalu,” kata Maya.
Ia menambahkan dirinya stress bukan karena dipanggil polisi, tetapi karena pemberitaan-pemberitan di koran yang tidak benar. Ia menilai ada beberapa koran yang mencemarkan nama baik dirinya. Ia menyebut salah satu koran yang terbit di Jakarta. Berita-berita yang tidak relevan, yang ditulis menyimpang dan tidak adil itu telah menyebabkan ibunya sakit.
Ketika ditanyakan berita apa, ia menyebut berita keberadaan baju tidur Tommy di kamarnya. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk diperiksa kembali, jika polisi menemukan bukti keterkaitan dirinya dengan Tommy. Maya dengan mata berkaca-kaca juga membantah berita yang beredar selama ini bahwa dirinya memiliki anak dari Tommy.
Menurut Maya, hubungannya dengan Tommy adalah hubungan biasa. Namun ia tidak mau mengungkapkan lebih lanjut. “Itu sudah lama dan masalah pribadi. Saya tidak suka membahas masalah pribadi,” ujarnya. Maya juga membantah bahwa rumahnya telah digeledah.
Kaditserse Polda Metro Jaya mengatakan, penyidik mengajukan 18 pertanyaan kepada Maya Romantir. Latar belakang pemeriksaan, karena setiap orang yang dicurigai dan diperlukan, polisi berhak melakukan pemeriksaan. Dasar dugaan polisi, menurut Adang, karena diketahui ada hubungan Maya dengan Tommy sehingga perlu diklarifikasi. Adang juga menyampaikan terima kasih kepada Maya yang telah bersedia melakukan klarifikasi. (erwin z)