Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menyatakan antara dirinya dengan kedua capres yang lolos ke putaran kedua, belum ada pembicaraan konkrit soal koalisi. Menurut Amien, baik Megawati Soekarnoputri maupun Soesilo Bambang Yudhoyono, sama-sama tidak konkrit dan cenderung normatif saat bertemu dalam kesempatan berbeda. "Gambaran saya setelah ketemu keduanya, ya dua-duanya ramah, menyampaikan hal-hal yang bagus. Seperti janji akan mengelola negara ini menjadi lebih baik. Ini normatif dan semua orang pasti setuju," ujar Amien Rais kepada wartawan, Kamis (12/8), di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.Amien membantah antara dirinya dengan SBY telah berkomunikasi intensif soal koalisi. Menurut Amien, kabar itu sangat tidak benar, mengingat antara dia dan SBY baru pertama kali ketemu, usai pilpres putaran pertama, 5 Juli lalu. Amien menjelaskan, antara dirinya dengan SBY, bertemu lebih dari satu jam, dan yang disampaikan hanya hal-hal normatif. Tapi, kata dia lagi, jika pertemuan itu diartikan sebagai komunikasi intensif, Amien mempersilahkannya.Dalam kesempatan tersebut, Amien juga membantah jika dia sudah diberi tawaran konkrit kabinet dari kedua capres. "Sejauh ini, sebagai Ketua Umum Partai, keputusan baru akan diambil, setelah menerima masukan dari wilayah PAN seluruh Indonesia," katanya. "Kalau ditanya, diantara Mega dan SBY, mana yang lebih perspektif dan lebih bagus, bagi kami itu memerlukan analisis bersama. Saya secara pribadi, belum ada kecenderungan," kata Amien.Sejauh ini Amien menjelaskan, usai 17 Agustus nanti, dia hanya akan melakukan tiga aktivitas di Jakarta. Pertama, menghadiri ulang tahun PAN ke-6, tanggal 23 Agustus, dilanjutkan pembekalan 53 anggota DPR terpilih dari PAN, dan menentukan sikap dalam pilpres tahap kedua, 20 September nanti.Lebih jauh, Amien menyatakan, PAN belum bersikap, apakah bisa menjadi oposisi total atau memperkenankan konstituen tidak menggunakan hak pilih alias golput. Di mata Amien, golput ini bukan hal yang tidak diperbolehkan, meski di Indonesia kesannya seolah-olah seperti aib. "Sesungguhnya tidak ada masalah, hanya kurang pas saja," katanya.Kemungkinan lain, menurut Amien, adalah mengambil sikap bergabung di eksekutif dengan salah seorang capres. Soal siapa yang didukung, kembali Amien menegaskan, belum bisa menyatakan secara tegas, sebelum meminta masukan dari wilayah-wilayah.Ecep S Yasa - Tempo News Room
Iklan
