Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perintis Gazebo dari Pandaan  

image-gnews
Bisnisku  rumah kayu. (foto: TEMPO/ Abdi Purmono)
Bisnisku rumah kayu. (foto: TEMPO/ Abdi Purmono)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bisnis gazebo dan rumah kayu bisa jadi terminal terakhir Afin Usman. Hidup lelaki 56 tahun ini sungguh berwarna. Menekuni jasa konstruksi pada 1976 mulai sebagai orang gajian hingga jadi pemilik usaha, dia mengakhirinya pada 2002. Afin beralih profesi menjadi pedagang tanaman hias dan kebun bibit di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Tapi jadi pedagang cuma bertahan tiga tahun.

Hati lelaki kelahiran Jombang, 15 Maret 1952, ini tertambat pada gazebo setelah rumah kayu yang ia bikin rampung pada 2005. Rumah artistik di Rungkut, Surabaya, itu seperti pertanda ada peluang bisnis di sini. "Tapi niat bisnis gazebo dan rumah kayu mulai muncul pada 2002," kata bapak tiga anak ini.

Bagi Afin, gazebo dan rumah kayu merupakan kreasi yang bisa menampung minatnya terhadap seni sekaligus pengalamannya di dunia konstruksi. Hatinya makin mantap menekuni bisnis ini setelah tahu belum ada pengusaha bidang ini di Jawa Timur. "Setahu saya, saya yang pertama di Jawa Timur," kata mantan mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Merdeka, Malang, ini.

Afin menabalkan nama Tegalalang untuk nama usaha pembuatan gazebo dan rumah kayu miliknya. Nama Tegalalang ia pungut dari nama Desa Tegalalang di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa di bagian utara Ubud ini merupakan sentra kerajinan rumah tangga utama di Bali. Di Bali, gazebo disebut bale bengong dan jadi gerogak di lidah orang Lombok.

Saat mengawali usaha, Afin menempati tanah bengkok seluas seribu meter persegi milik Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan. Tanah yang dia sewa Rp 15 juta per tahun itu dulu tempat dia berdagang tanaman hias dan kebun bibit. Pesanan pertama dia dapat setelah enam bulan membuka warung. Satu gazebo laku Rp 7 juta.

Menurut Afin, meski seret pada paruh pertama, pesanan mulai lancar sejak gazebo perdana dipesan konsumen. Sepanjang 2005, ada 30 pesanan dengan nilai Rp 300 juta yang masuk. Modal awal Rp 200 juta pun bisa kembali saat itu juga plus tambahan Rp 100 juta. "Omzet segitu masih kecil, tapi saya tetap bersyukur produk saya mulai laku," katanya.

Lelaki yang sadar pentingnya informasi ini memanfaatkan Internet dan iklan kecil untuk mengenalkan produk. Jaringan pertemanan lama di kalangan kontraktor ia bangun kembali. Para pelintas jalan pun ia pantau agar mau mampir ke showroom dan bengkel gazebonya. "Dari mereka, produk saya dikenal dari mulut ke mulut," katanya.

Gazebo van Tegalalang ini punya corak khas: bergaya Bali dan Lombok. Sembilan puluh persen gazebo Tegalalang terbuat dari batang kelapa yang didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah. Bahan baku inilah yang membedakan dengan gazebo buatan tetangganya, yang muncul belakangan.

Menurut Afin, kelebihan batang kelapa dari Palu ada pada kulit luar yang tak cacat. Berdasarkan pengakuan pemasok kayu, kelapa ini baru ditebang ketika usianya sudah 50 tahun. Sedangkan di Jawa, kelapa ditebang pada usia 20 tahun. Tak aneh jika kelapa dari Palu ini lebih padat dan keras. Teksturnya lebih tegas menggurat berwarna kecokelatan mengkilat seperti dipernis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, bahan untuk atap yang dipakai Tegalalang bervariasi. Sebagian memakai genting mahkota Bali, yang dipasang di pucuk atap (dore). Ada pula atap dari alang-alang dan kayu. Seluruh bahan untuk atap didatangkan dari Bali atau Lombok. "Genting harus dari Bali karena style produk kami memang Bali dan Lombok," katanya.

Dengan keunggulan yang ia punya, Afin tak risau dengan pesaing produk sejenis yang datang belakangan. Apalagi 25 orang karyawan Afin merupakan tenaga cakap yang didatangkan langsung dari Bali. "Mereka sudah ahli," katanya. Saat ini ada tiga pengusaha gazebo di sekitar Tegalalang dan satu lagi di Krian, Mojokerto.

Tegalalang mempromosikan produknya dalam bahasa seperti ini: "Dari kayu Sulawesi yang berumur setengah abad lebih, dan bentuk rumah tradisional pedesaan yang asri. Kami hadirkan rumah kayu dengan sistem knock-down sebagai hunian yang tahan gempa, unik, indah, dan alami."

Satu unit rumah kayu dibanderol Rp 400-500 juta. Sedangkan harga gazebo termurah Rp 10 juta untuk ukuran 1,6 x 1,6 meter atau Rp 12,5 juta untuk ukuran 2 x 2 meter. Gazebo ukuran 3 x 3 meter dihargai Rp 18,5 juta. Harga ini sudah termasuk ongkos kirim dan pemasangan di tempat pemesan. "Asalkan masih dalam radius 200 kilometer," katanya. Lebih dari itu, ada ongkos ekstra.

Beberapa tokoh ternama, seperti mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso, bekas Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Jamari Chaniago, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao pernah memesan gazebo dan rumah kayu buatan Tegalalang. Afin berencana membuka cabang di Ciawi, Bogor, setelah Lebaran.

Usaha yang dimulai dengan modal Rp 200 juta ini kini berkembang biak. Pada tahun kedua saja sudah menghasilkan Rp 1 miliar dan setahun kemudian menjadi Rp 2 miliar. Tahun ini ditargetkan mencapai Rp 2,5 miliar. "Alhamdulillah, omzet saya dari awal usaha sampai sekarang lebih dari Rp 6 miliar," katanya.

Abdi Purmono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

48 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

57 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.