Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Dokumenter Tentang Perempuan

image-gnews
Foto : Dok. Kalyana Shira Foundation
Foto : Dok. Kalyana Shira Foundation
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ginekolog itu kaget. Dokter yang tak lagi berambut itu tiba-tiba berubah peran menjadi pendeta. Sederet ayat ia bacakan bagi pasiennya. Ia menceramahi perempuan itu agar tak terjebak bujukan setan.

Padahal si pasien hanya datang untuk memeriksakan organ reproduksinya. Ia mendaftar tes pap-smear. Status lajangnya rupanya menghambat. Dokter tak mau mengetes mereka yang perawan. Saat si pasien mengaku aktif secara seksual, ahli medis malah memberi kuliah agama.

Adegan nyata itu direkam dengan kamera tersembunyi. Lucky Kuswandi, sang sutradara, hendak menunjukkan betapa sulitnya perempuan lajang ketika menemui ginekolog. Dari pertanyaan "Nona atau Nyonya?" hingga kuliah moral.

Karya Lucky, Nona atau Nyonya?, satu dari empat bagian film dalam antologi dokumenter berjudul Pertaruhan dari Kalyana Shira Films. Semuanya mendokumentasikan betapa perempuan Indonesia masih dipinggirkan.

Bagian pertama film ini digarap sutradara Ani Ema Susanti, Mengusahakan Cinta. Ini cerita tentang Ruwati dan Ryan, tenaga kerja wanita di Hong Kong. Ruwati mengidap tumor indung telur. Calon suaminya di kampung resah karena operasi bisa merusak selaput dara.

Sementara itu, Ryan adalah TKW yang lari dari penindasan suami yang menceraikannya. "Daripada diperbudak, mending jadi budak di luar negeri. Aku dapat gaji," tutur Ryan. Di Hong Kong, ia menemukan cintanya yang baru. Kali ini dari jenis kelamin yang sama.

Bagian selanjutnya adalah Sunat, garapan sutradara Iwan Setiawan dan Muhammad Ichsan. Mereka mendokumentasikan praktek tradisional sunat perempuan. Mereka yang pernah disunat diwawancara. Pendapat ahli medis dan ahli agama pun dimintai pendapat.

Ada bagian saat Nong Darul Mahmada, aktivis perempuan, menanyai bekas presiden Abdurrahman Wahid soal sunat perempuan itu. "Dalam Islam tak ada itu. Hanya tradisi di Indonesia," Gus Dur menjawab.

Menurut Iwan, seorang tokoh dalam filmnya semula tak diizinkan suami untuk diwawancara. "Kami tidak memaksa. Tapi dia akhirnya menghubungi dan bersedia diwawancara," ujar Iwan seusai pemutaran filmnya, Rabu lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ucu Agustin menggarap bagian terakhir. Ia datang ke daerah Tulungagung. Di sana ada kompleks pekuburan Tionghoa di Gunung Bolo. Malam harinya, pekuburan ini menjadi daerah pelacuran. Tarifnya Rp 10 ribu.

Tokoh sentralnya adalah Mira, ibu sejumlah anak. Siang hari, ia menjadi buruh pemecah batu. Malamnya menjadi pelacur. Para preman penunggu kuburan juga ditampilkan. Mereka biasa memalaki pelacur sekaligus menidurinya dengan gratis.

Awalnya Ucu bingung bagaimana mengangkat kisah mereka. "Mereka harus di-wong-kan," ujarnya mengingat pesan produser Nia Dinata. Demi merasakan empati, Ucu pun duduk, ikut memecah batu. Ia juga menongkrongi kuburan hingga didatangi pria yang menawarnya di atas harga pasar, Rp 15 ribu.

Keempat karya ini adalah pemenang workshop yang diselenggarakan sebelumnya. Dari sejumlah naskah bertema perempuan, empat naskah ini memenangi kontes. Oleh sponsor The Body Shop, para sutradara didanai mewujudkan film dokumenter mereka.

Setelah diputar di jaringan bioskop Blitz di Jakarta dan Bandung, kata Nia Dinata, film ini akan dibawa berkeliling sekolah dan kampus. "Kami juga terbuka dengan undangan kampus mana pun," ujarnya. Pertaruhan pertama kali diputar di ajang JiFFest 2008.

Film ini diharapkan bisa mendorong penontonnya untuk bertindak, setelah menyadari urgensi wacana yang diangkat. "Semoga yang menonton tersentuh karena kami yang membuat pun tersentuh," ujar Nia Dinata.

IBNU RUSYDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

17 jam lalu

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

5 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

6 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

7 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

13 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

15 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

16 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

18 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

20 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

22 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.