Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentas Cebolang Minggat

image-gnews
TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Balon bertebaran di panggung Teater Salihara, Jakarta. Bukan balon biasa, tapi kondom-kondom yang ditiup. Di dekat kaki dalang Slamet Gundono ada nasi tumpeng berhias kondom-kondom, yang juga membungkus berbagai elemen pertunjukan. Komunitas Wayang Suket, pada Jumat-Sabtu malam lalu, mempersembahkan Wayang Kondo M. Cebolang Minggat.

Kisah Cebolang Minggat adalah salah satu bagian dari Serat Centhini. Naskah persembahan di Salihara itu diadaptasi oleh ahli sastra Prancis yang menekuni sastra Jawa, Elizabeth Inandiak. Lakon itu bercerita tentang Cebolang, remaja yang mengembara untuk menemukan jati diri. 

Pengembaraannya sarat pengalaman moral, berahi lintas batas, hingga pengalaman spiritual. Cebolang bertualang dengan nafsunya, mencicipi segala rasa. Di titik jenuhnya, ia bertemu Gatoloco, si buruk rupa bertutur elok. Pada akhirnya, Cebolang pulang ke rumah dengan ilmu bernama cinta.

"Pementasan Cebolang dimulai empat tahun lalu, di Taman Budaya Solo," kata Inandiak kepada Tempo seusai pertunjukan. Lalu dengan berbagai perkembangan dan perubahan, kata dia, lakon yang sama dipersembahkan pula di Yogyakarta dan Bandung.

Malam itu, sebagian besar pertunjukan berlangsung dalam bahasa Jawa. Inandiak, duduk di sisi Slamet, membacakan narasi-narasi pengantar kisah dalam bahasa Indonesia. Ada pula tujuh pemusik kerap merangkap pula sebagai pemain. Juga Ida Lala, pesinden yang kebagian memerankan sejumlah tokoh, disertai tarian, di beberapa bagian lakon.

Pertunjukan sekitar dua jam itu sarat unsur komedi. Slamet memasukkan unsur-unsur kekinian dalam berbagai celetukan. Misalnya sindiran terhadap teknologi komunikasi, fatwa ulama, bahkan Ponari. Dalam sebuah penggambaran tentang betapa mempesonanya Cebolang, Slamet menuturkan sindiran, "Wartawan juga kalau mendengar Cebolang jadi lupa menulis. Harusnya menulis kabar benar, malah jadi terbalik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Slamet, elemen tradisional wayang tetap ia sertakan dalam lakon kontemporernya. Misalnya unsur "goro-goro" yang hadir dalam bentuk kelucuan yang membuat penonton terbahak-bahak. "Saya minta (pemain) melawak, itu kekuatan goro-goro," ujarnya. Tentunya ada pula nasihat-nasihat kontekstual yang disampaikan sebagaimana pertunjukan wayang umumnya.

Slamet Gundono dan Elizabeth Inandiak memang ingin menghadirkan lakon yang menunjukkan Centhini tak sepotong-sepotong. "Opera Centhini tak mungkin, karena akan terlalu panjang," ujar Slamet. Maka lakon Cebolang dipilih karena dinilai lengkap. "Ada cakap sufi, cakap hutan, rakyat, sedemikian komplet," Slamet menambahkan.

Dalam masa kini, Cebolang hadir dalam kehidupan remaja yang tumbuh "liar". Teknologi, kata Slamet, membuat remaja bisa meniru bermacam-macam gaya hidup. Keliaran yang bahkan melebihi Cebolang. "(Keliaran) Cebolang masa kini tidak hanya dalam hal syahwat, tapi segalanya," ujar Slamet. Keliaran itu, bila arahnya tepat, akan mengantar remaja menemukan kedewasaan yang lebih dalam.

IBNU RUSYDI

  
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.