Patung berbentuk kepala tikus dan kelinci itu, diakui dimiliki desainer mode Yves Saint Laurent dan laku terjual US$ 20 juta (Rp 240 miliar) dalam tawaran melalui telepon selama lelang berlangsung.
Namun Cai Mingchao, seorang penasehat keuangan yang menawar harta rampasan itu mengatakan tak ada uang untuk menggantikan harta curian dari Istana Musim Panas Beijing itu. Benda milik Istana di Cina itu, diketahui sejarahnya dirampas, saat invasi tentara Prancis dan Inggris dalam Perang Candu pada tahun 1860 .
Cai menambahkan bahwa tawarannya merupakan aksi patriotisme. “Saya pikir semua orang Cina akan berdiri membela hal ini. Hanya kesempatan datang kepada saya. Hal ini menjadi tanggung jawab saya.”
Sebelum lelang dilakukan, Prancis telah membuat kemarahan masyarakat Cina karena ulah Presiden Nicolas Sarkozy yang bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama. Kondisi ini diperparah dengan niat mereka menjual patung bersejarah milik Cina, yang semakin meningkatkan tensi kemarahan rakyat negeri Tirai Bambu.
CHINAARTSPAGE| NUR HARYANTO