TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia menolak hibah satu skuadron pesawat tempur Mirage dari Qatar. Menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono tawaran Qatar ditolak karena minimnya anggaran yang tersedia untuk perawatan. "Hibahnya sih oke, tapi pemeliharaannya itu mahal," kata Juwono Sudarsono di kantornya, Departemen Pertahanan Jakarta, Kamis (19/03).
Menurut dia tawaran hibah ini datang enam bulan yang lalu, disampaikan secara lisan oleh Duta Besar RI di Qatar, Rozy Munir. Sebenarnya, kata Juwono, syarat untuk pelaksanaan hibah pun sangat ringan, yaitu Juwono harus mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Qatar.
Juwono menambahkan, dilihat sepintas saja sudah bisa dipastikan bahwa hibah pesawat buatan Prancis tahun 2000 ini akan membutuhkan biaya banyak dalam perawatan. Pagu anggaran yang dimiliki Departemen Pertahanan dan TNI tak memungkinkan untuk itu. Apalagi fokus pemeliharaan saat ini ditujukan pada pesawat angkut seperti Hercules.
Selain itu, kata Juwono, hibah itu bukan berarti tak ada biaya sama sekali. "Tetap ada. Misalnya, biaya perantara," ujarnya.
Titis Setianingtyas