Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Syarat Menjadi Pemegang "Kartu Menuju Sejahtera" Dikurangi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta -- Syarat untuk penentuan keluarga miskin yang bisa mendapatkan KMS (kartu menuju sejahtera) di kota Yogyakarta dikurangi dua parameter. Sebelumnya ada 18 parameter yang dibutuhkan. Namun dua parameter yaitu aspek pendapatan dan aset dihapus.

“Dua aspek itu sudah tidak relevan pada 2009 ini, jadi kami hapuskan,” kata Tri Hastono, Kepala Bidang Pengembangan dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Minggu (23/8).

Ia menjelaskan, parameter aspek pendapatan dan aset yaitu parameter jenis bahan bakar untuk memasak yang digunakan sehari-hari bukan gas. Sedangkan pada aspek papan yaitu pada parameter jenis bahan lantai bidang terluas dari tempat tinggal berupa tanah/bambu/kayu kualitas rendah.

Dua parameter tersebut dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Pasalnya penduduk Kota Yogyakarta sudah menggunakan bahan bakar gas untuk memasak. Sebab, program konversi minyak tanah ke gas sudah selesai dilakukan.

Keseluruhan parameter yang digunakan untuk menentukan status penerima KMS tersebut terbagi dalam tujuh aspek. Antara lain, pendapatan dan aset, pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan sosial. Pendapatan rata-rata anggota keluarga setiap bulannya adalah kurang dari Rp150 ribu, kepala keluarga tidak bekerja, dan keluarga tidak mampu memberi makan anggota keluarga tiga kali sehari.

Dinas Sosial akan bekerjasana dengan Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan Universitas Gadjah Mada (PSKK UGM) dalam menentukan bobot penilaian keluarga miskin. ”Ditargetkan proses perubahan parameter dan bobot penentu keluarga miskin itu akan selesai dilakukan akhir Agustus ini,” kata Kelik, panggilan Tri.

Selanjutnya, parameter tersebut akan digunakan untuk mengolah data keluarga miskin yang sudah mulai didata sejak Maret 2009 yang lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Oktober 2009, kata dia, akan ditentukan jumlah keluarga miskin baru. Namun, sebelum itu akan dilakukan uji publik kepada masyarakat. Ini bertujuan untuk meminimalisasi potensi konflik di masyarakat. Karena itulah, penentuan keluarga miskin sebisa mungkin melibatkan masyarakat, bukan semata-mata hasil pendataan pemerintah.

Dalam praktiknya, data hasil pengolahan tersebut akan diberikan kepada tiap-tiap RW, dan selanjutnya akan didiskusikan bersama ketua RT.

Menurut MK Pontjosiwi, kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, jumlah keluarga miskin di Kota Yogyakarta pemegang KMS pada 2007 sebanyak 26.685 keluarga. Jumlah tersebut turun menjadi 24.427 keluarga pada 2008. “Tahun 2009 pasti ada perubahan. Namun, belum tahu apakah akan naik atau turun,” kata dia.


MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat isi buku tabungan saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 2 September 2018. Peraih medali emas mendapatkan Rp1,5 miliar yang diberikan dalam bentuk buku tabungan dan ATM Bank Rakyat Indonesia. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.


Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Penghargaan dari KPAI untuk Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Peduli Perlindungan Anak, di Gedung Philantrophy, Jakarta, 28 Juli 2016. Tempo/Atika Nusya
Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.


Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Ilustrasi kawasan kumuh. TEMPO/Sakti Karuru
Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.


Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 25 Januari 2017. Rapat ini membahas evaluasi APBN Kementerian Sosial tahun 2016 dan isu-isu aktual lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.


Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri temu nasional, Alumni Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis
Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.


Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Ambulance Indonesia. facebook.com
Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.


Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Warga menikmati makanan gratis di kawasan bundaran HI, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat


Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Gubernur DKI Jakarta, Ahok, meninjau salah satu fasilitas di RPTRA Anggrek, Lebak Bulus, Jakarta, 19 Mei 2016. Keberadaan RPTRA ini diharapkan dapat memenuhi hak anak untuk bermain, berekreasi, dan mendapat persamaan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.


Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Pemudik membawa barang bawaannya di mudik gratis yang diselenggarakan Jasa Raharja di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 11 Juli 2015. Sekitar 30.648 pemudik yang mengendarai motor akan dialihkan menggunakan bus dan kereta api melalui program mudik gratis Jasa Raharja. Tempo/Aditia Noviansyah
Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.


Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Polisi menilang bus transjakarta yang parkir sembarangan di depan UKI, Cawang, 6 Oktober 2015. TEMPO/Diko Oktara
Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.