Menurut Kepala Polisi Sektor Sawah Besar Komisaris Iskandar, dalam ijinnya, massa itu hanya mengajukan ijin untuk orasi. Massa yang datang sekitar pukul 13.30, datang dan berorasi didepan kantor Maxina untuk mengutuk rencana kedatangan Miyabi. "Tak ada senjata tajam yang mereka bawa," kata Iskandar di lokasi kejadian.
Perwakilan massa, yang berjumlah lima orang, siang ini diterima oleh staf Bagian Sumberdaya Manusia Maxina Picture, dan sedang berdialog di dalam kantor Maxina. "Mereka datang langsung dialog, karena kami sudah siapkan," lanjutnya.
Hingga saat ini, orasi mengutuk Miyabi masih berlangsung. Dua spanduk, bertuliskan 'Jangan Jadikan Negeri Ini Sebagai Negeri Terporno di Dunia' dan 'Tolak Miyabi ke Indonesia Si Penghancur Moral Bangsa'.
Orator, tak lupa juga menuding Presiden SBY lebih jahat dari Soeharto. "Dulu jaman Soeharto, tak ada miss waria. Sekarang ada," kata dia. Orator itu juga menunjuk SBY sebagai Presiden Pembawa Sial. "Banyak bencana dalam kepemimpinannya," kata dia. Orator menyebut, kabinet yang sedang disusun SBY dengan nama Kabinet Bencana Bersatu. Demo yang sudah berlangsung satu jam, hingga kini masih berlangsung.
NUR ROCHMI