Saat itu, Gus Dur yang masih paman Gus Ipul dari garis Ibu ini bahkan hingga empat kali membujuknya supaya ikut ke Jakarta. “Akirnya saya disekolahkan Gus Dur di Fisip Universitas Nasional,” katanya mengenang.
Menurut Gus Ipul, sejak kecil Gus Dur tidak pernah lepas dari musibah. Bahkan ketika Gus Dur masih berusia tujuh tahun, sudah mengalami kecelakaan hingga tangannya patah dan kehilangan orang tua.
Saat tahun 1978, kata dia, Gus Dur juga mengalami kecelakaan hingga membuat mata kirinya tekena pecahan kaca spion vespa yang dikendarainya. Tak cukup disitu, ketika awal tinggal di Jakarta, Gus Dur juga selalu pindah-pindah kontrakan. “Pernah suatu saat Gus Dur berhasil bangun perpustakaan pribadi yang lengkap, tapi tak lama kemudian rumah kontrakanya itu kebakaran,” kata Gus Ipul.
Terakhir, baru saja mampu bangun rumah di tahun 1992, istri Gus Dur mengalami kecelakaan yang membuat lumpuh hingga sekarang. “Gus Dur mengajarkan sakit itu tergantung emosi, kalau kita mampu tahan emosi ya tidak akan terasa sakit,” katanya.
Pernah suata saat, ketika Gus Dur bersama Megawati menghadiri sebuah acara bertajuk demokrasi di Korea Selatan. Saat itu, jari Gus Dur terjepit pintu. Mau dibawa ke rumah sakit Gus Dur, kata dia, tidak mau. "Saat itu Gus Dur hanya minta saya menemaninya untuk menjabut kuku jarinya," katanya terkekeh.
ROHMAN TAUFIQ