“Sepak bola berada di tangan kepengurusan orang-orang yang salah sehingga pembinaan yang ada juga salah. Oleh karena itu kita harus segera menyelamatkannya,” kata Oyong kepada Tempo.
Oyong, kapten tim nasional Indonesia saat menahan Manchester United 0-0 di Jakarta pada tahun 1975, itu mengungkapkan bahwa krisis sepak bola Indonesia bisa dilihat dari sistem pembinaan yang gagal menghasilkan para pemain hebat untuk tim nasional. “Seharusnya pembinaan pemain usia dini dilakukan secara menyeluruh, konstan, dan tertata. Juga kompetisi harusnya dijalankan dengan benar. Kalau kompetisi benar, pasti akan menghasilkan pemain nasional yang bagus pula,” lanjutnya.
Menurut Oyong, para pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia saat ini hanya menggelar kompetisi tanpa bisa menjiwai kompetisi itu sendiri. Akibatnya kompetisi sepak bola di Indonesia banyak menanggung berbagai persoalan akut. “Seolah-olah mereka (pengurus PSSI) menjalankan kompetisi hanya untuk mencari duit, dari sponsor, dari klub, dan lain-lain. Ini harus dibenahi,” ujarnya.
Karena dinilai telah gagal memajukan sepak bola di Indonesia, Oyong menyarankan para pengurus PSSI sebaiknya mundur saja. Di mata Oyong, akan lebih terlihat kesatria kalau pengurus PSSI mengakui kegagalannya dan menyerahkan urusan dan pembinaan sepak bola Indonesia kepada orang-orang yang tepat. “Kita dulu salut sama Pak Azwar Anas (ketua umum PSSI 1991-1999). Dia mau mundur karena Indonesia gagal memperoleh medali emas di SEA Games. Pengurus PSSI sekarang tidak mau mundur padahal desakan muncul di mana-mana karena prestasi tim nasional terus melorot. Kita jadi bertanya-tanya ada apa ini,” ucap Oyong.
Sementara anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Utut Ardiyanto, menyatakan bahwa konggres di Malang tidak bisa menjatuhkan Nurdin Halid. Pergantian ketua umum PSSI, menurutnya, harus dilakukan melalui mekanisme internal yang resmi sesuai aturan dalam dunia olahraga, bukan aturan politik. “Bahwa PSSI dipimpin oleh orang yang katakan tidak tepat iya. Ini bisa dilihat dari visi kepemimpinan, menajemen organisasi, dan kinerja mereka. Tetapi reformasi PSSI harus dilakukan dalam mekanisme resmi, yaitu Konggres PSSI tahun depan. Jadi konggres di Malang tidak bisa menggulingkan Nurdin Halid,” katanya.
ARIS M