Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keindahan Perempuan Hamil  

image-gnews
karya Teguh Ostenrik dalam Linea Nigra, di Plaza Indonesia, Jakarta. (TEMPO/Novi kartika)
karya Teguh Ostenrik dalam Linea Nigra, di Plaza Indonesia, Jakarta. (TEMPO/Novi kartika)
Iklan
TEMPO Interaktif, Sosok perempuan hamil menjadi keindahan tersendiri bagi perupa Teguh Ostenrik. Bagi Teguh, perut buncit dan tubuh yang jadi mekar mampu menghadirkan banyak perlambangan serta definisi yang luas sesuai dengan imajinasi pribadi. Pengalaman ini menyentuh sisi yang paling intim antara hubungan suami-istri atau ibu dan jabang bayinya.

Teguh lantas menghadirkan keindahan sosok perempuan hamil itu dalam pameran tunggalnya, Linea Nigra. Sebanyak lima patung baja dan sebelas lukisan karya Teguh dipamerkan di CG Artspace, Plaza Indonesia, Jakarta. Pameran yang berlangsung hingga 22 Juni mendatang itu bisa dinikmati pada pukul 10.00-22.00 WIB.

Dalam dunia kedokteran, linea nigra ditujukan untuk menyebutkan sebuah garis gelap yang terbentang dari tengah perut sampai ke bawah. Garis ini hanya muncul pada perut perempuan yang sedang hamil.

Melalui lima patung bajanya, perupa lulusan Jurusan Seni Murni di Hochschule der Kuenste, Berlin Barat, Jerman, ini justru tak mengumbar garis gelap tersebut. Ia lebih terkonsentrasi pada bentuk tubuh hamil seorang perempuan.

Dalam karya bertajuk The Changing Shape, misalnya, tubuh hamil dibentuknya separuh, dari dada hingga batas paha. Patung seberat 166,5 kilogram itu membentuk tubuh perempuan dengan perut buncit, dada besar, dan pantat yang montok--dalam posisi berdiri.

Lalu karya Tender to Touch juga sama. Posisi patung yang berukuran lebih mini, beratnya hanya 65 kilogram, ini sedang duduk. Namun bentuknya kian membentangkan perut hamil dan dada yang makin padat oleh ASI.

Kelima patung itu disusun berbaris, seolah menggambarkan proses kehamilan seseorang. Pada patung keempat, Big Enough, perut hamil itu bertambah buncit, dan puting susu terlihat lebih mekar. Di patung ini, Teguh seolah memamerkan masa menuju puncak.

Proses itu bermuara pada patung kelima, yang dibuat paling besar. Patung yang diletakkan di antara tangga berjalan di dalam mal tersebut berbobot 311 kilogram. Patung bertajuk Little Bundle of Joy itu merupakan sosok perempuan yang memasuki masa sembilan bulan proses kehamilannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut kurator Chris Kerrigan, karya Teguh kali ini merupakan sebuah penghormatan atas perjuangan seorang perempuan hamil yang tak lain adalah istri perupa sendiri. “Penggambarannya, perempuan ini sebagai wadah kekuatan yang luar biasa,” katanya.

Kerrigan menambahkan, dalam karya-karya patung itu juga ada kompleksitas antara penggunaan material yang abstrak dan penggambaran kelembutan perempuan yang tengah mengandung. Seolah ada hubungan langsung di antara kubah baja yang menggambarkan perut buncit tersebut sebagai sebuah perisai. “Kubah baja itu mendefinisikan perut sebagai perlindungan tubuh seorang ibu bagi anak yang belum lahir.”

Hal itu tampak dalam karya bertajuk It’s Actually a Pleasure. Perut buncit yang sedari tadi dibuat mulus, dalam karya tersebut pada permukaan lempengan bajanya timbul sejengkal batang baja kecil. Kumpulan seperti duri ini mampu menghadirkan imajinasi perut sebagai perisai. Atau dari judulnya, mungkin inilah ekspresi ketabahan seorang perempuan hamil yang tak jarang merasakan sakit dan nyeri di perut.

Lalu, dalam karya-karyanya kali ini, Teguh tak lagi mengeksplorasi citra wajah dan topeng. Patung-patung yang ditampilkannya tak berkepala. Melalui lukisannya pun, ia merayakan keagungan dan kecantikan perempuan hamil. Juga kegelisahannya dalam penantian dari bulan ke bulan, serta perenungannya dan persiapan menyambut kelahiran anak.

Boleh dibilang, inilah partisipasi Teguh sebagai seorang suami sekaligus ayah. Seri ini bukanlah semata-mata studi tubuh hamil, melainkan sebuah upaya sang seniman dalam pencarian untuk memenuhi pemahamannya tentang tubuh hamil.

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.