Di Semarang, terdapat sekitar lima belas perusahaan jamu, diantara perusahaan industri jamu yang besar adalah Jamu Simona, Nyonya Marie, Borobudur, Leo, Dragon, Phapros, Sido Muncul dan Jago. “Jamu Jago merupakan perusahaan jamu tertua di Indonesia, Sido Muncul merupakan jamu dengan omzet terbesar,” tambah sukawi.
Sebagai tahap awal sosialisasi menjadikan jamu sebagai ikon wisata, Jumat (9/7) mendatang, Wali Kota Semarang akan mencanangkan Kota semarang sebagai Kota Jamu ditandai dengan acara minum jamu bersama di halaman Balai Kota, Jalan Pemuda, Semarang. Wali Kota juga sudah menerbitkan surat keputusan No 430/260/Tahun 2010 tentang upaya menjadikan Semarang sebgaai kota Jamu. Dengan demikian, julukan kota Semarang tidak hanya sebagai kota lumpia dan wingko, namun juga kota jamu.
Dengan ikon tersebut, selain pengunjung bisa menikmati jamu, masyarakat juga diajak untuk berkunjung ke beberapa museum jamu yang ada di kota ini seperti Museum Jamu Jago dan Museum Jamu Nyoa Meneer.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah, Stefanus Handoyo, menyambut baik ide menjadikan Semarang sebagai kota Jamu. “Ide ini menarik. Secara factual, Semarang memang kota jamu,” ujarnya.
Ssohirin