Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hip-hop Jecko Siompo  

image-gnews
Pementasan tari bertajuk
Pementasan tari bertajuk "We Came From the East" di Goethe Institute, Jakarta Selasa (12/4).TEMPO/Muhammad Fadli
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta Di ruang pertunjukan Goethe Institut, Menteng, Jakarta Pusat, koreografer Jecko Siompo menyuguhkan karya terbarunya, We Came from The East. Dalam pentas pada Selasa malam lalu itu, Jecko begitu bersemangat menunjukkan keterkaitan tari tradisional Indonesia dengan asal-usul hip-hop. “Cikal bakal hip-hop itu ada di Indonesia,” kata koreografer kelahiran Jayapura, Papua Barat, 4 April 1975, yang pernah belajar menari hip-hop di Potrland, Maine, Amerika Serikat itu.

Keyakinan Jecko--begitu panggilan pria bernama lengkap Jeck Kurniawan Siompo Pui itu--berawal dari sebuah informasi yang ditemukannya pada 1996. Informasi itu menyebut bahwa pemerintah Inggris pada zaman penjajahan dulu ingin membangun sebuah kota seperti New York, Amerika Serikat, di wilayah Indonesia. Tempat yang dipilih Banda. Karena alasan politis tertentu, rencana itu urung. Maka Jecko menyebut Indonesia sebagai Old York.

Jecko kemudian mempelajari tari tradisi Nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Dari penjelajahannya itulah ia menemukan kemiripan gerakan hip-hop dengan dasar tari tradisi Indonesia.

Bahkan pada iringan musik terdengar beberapa orang dalam rekaman sedang bercakap tentang dari mana asal-usul hip-hop. Dalam percakapan yang sebetulnya hampir mirip dengan wawancara itu disebutkan bahwa Mongolia diklaim sebagai awal mula keberadaan hip-hop.

Tapi Jecko begitu yakin embrio itu berasal dari Indonesia. "Saya mengambil spirit tari tradisi kita untuk menjelaskan asal-usul hip-hop ini," ujar alumnus Jurusan Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta itu.

Jecko begitu jeli menyusun gerakan yang ia ambil dari apa yang dekat dengannya. Tari berdurasi satu jam ini membentuk skenario yang menjelaskan muasal hip-hop, yang berkembang pesat di kawasan Bronx, New York, Amerika Serikat.

Awalnya penari-penari itu membuat gerakan yang amat primitif, seperti kera yang sedang bercengkerama. Jecko menyebutnya animal pop. Gerakan tubuh mereka sangat elastis, sembari meracau berteriak seperti kera.

Lalu mereka berkelompok, membuat gerakan imitasi, yaitu meniru gerakan penari lain. Sesekali Jecko memasukkan bagian jenaka dalam koreografinya. Seperti ketika penari dari Jerman, Karla Zimmerman, berpakaian bikini merah dan kemudian menjadi bintang di antara kelompok itu. Atau, saat salah seorang penari mengucap beberapa dialog yang diikuti dengan gerakan-gerakan lucu. Tak jarang penonton tertawa melihatnya, meski beberapa dialog itu tak banyak dimengerti karena diucap dalam bahasa daerah Papua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koreografi Jecko sangat khas. Ia masih mengandalkan gerakan-gerakan yang sangat cepat. Dari sini akan terlihat bagaimana kecakapan sepuluh penari yang terlibat. Bahkan penari laki-laki juga menunjukkan gerakan salto atau berjalan dengan kedua tangan, yang membuat kagum penonton.

Tarian yang dipersiapkan selama tiga bulan itu melibatkan banyak gerakan kaki dan entakan tangan ke lantai panggung. Kesan lincah terus mendominasi. Bahkan beberapa penari lelaki mampu meloncat tinggi dengan hanya bertumpu pada tangan atau paha saat ia terduduk.

Sesekali Jecko membubuhkan gerakan tari tradisi dari beberapa daerah seperti Jawa, atau iringan lagu rakyat seperti Ampar-ampar Pisang. Semangatnya untuk memperkenalkan seni tradisi kepada kaum muda terlihat jelas dalam karya ini, meski warna Papua mendominasi.

Skenario berikutnya, gerakan hip-hop semakin kentara, meskipun warnanya masih dicampur dengan gerak tari Papua. Hingga pada akhirnya Jecko menunjukkan tarian hip-hop yang berkembang seperti saat ini.

Pertunjukan malam itu sebagai pemanasan sebelum dipentaskan perdana di Berlin (Jerman), Singapura, dan Melbourne (Australia), sepanjang April hingga Oktober mendatang.


ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.