Dalam prorses pengamanan, polisi dibantu tim keamanan pengelola Borobudur, dipimpin Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo.
Marsis menuturkan koordinasi pengamanan bersama pihak Polda Jateng lebih terkait kondisi fisik meliputi inventarisasi jumlah petugas candi yang akan berjaga, penempatan lokasi petugas, juga pengamanan saat mulai kirab dari Mendut hingga detik-detik perayaan Waisak di Borobudur.
Menurut Marsis, pada perayaan Waisak kali ini, meski upacara tak dilakukan hingga stupa induk dan hanya pelataran, pihaknya tetap akan menutup lantai 8-10 candi karena masih terkena abu vulkanik sisa erupsi Merapi. Sejumlah petugas akan ditempatkan di zona itu karena pada Waisak 2011 Borobudur tetap dibuka untuk umum.
"Bukan hanya untuk umat Buddha, dan penjagaan tempat terkena abu vulkanik merupakan pegamanan standar karena masih banyak abu di bawah lantai candi," kata Marsis. "Jika abu berterbangan, bisa mengganggu kesehatan."
Kepala Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarno mengatakan telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah. Dia memasang alat pengamanan seperti detektor logam dan kamera CCTV.
Sebelumnya pihak Polda Jateng melalui Kepala Humas Polda Jateng Komisaris Besar Polisi Djihartono menuturkan pengamanan waisak kali ini akan mulai dari tempat awal kirab dari Candi Mendut hingga ke Candi Borobudur. Seribu personel disiapkan untuk prosesi ini.
Kapolres Magelang, AKBP Edy Murbowo, mengatakan untuk menjaga rangkaian perayaan Waisak kali ini akan diterjunkan lebih dari 400 personel. Para petugas baik seragam polisi dan preman akan disebar di kawasan Candi Mendut dan Candi Borobudur sejak Sabtu 14 Mei.
PRIBADI WICAKSONO