TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin Redaksi Detik.com Budiono Darsono mengungkapkan, akuisisi 100 persen saham milik PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) oleh Grup Para bakal mendorong pendapatan keuntungan bersih perusahaan mencapai Rp 120 miliar pada tahun depan. Tambahan sumber daya ini diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan Detik menjadi 500 persen minimal atau menjadi Rp 120 miliar pada tahun depan.
Tahun lalu, pendapatan Detik.com mencapai Rp 120 miliar dan meraup laba bersih Rp 20 miliar. Dengan rekam jejak pendapatan 40 persen selama 4 tahun, perusahaan menargetkan keuntungan bersih hingga Rp 40 miliar tahun ini. "Tapi, kami sadar, Detik bisa tumbuh lagi kalau dibeli CT (Chairul Tanjung)." kata Budiono kepada Tempo, Rabu petang 6 Juli 2011 lalu. Berikut petikan wawancara wartawan Tempo Muhammad Taufik dan Gusthida Budiarti dengan Budiono:
T : Apa alasan Detik mau menjual sahamnya kepada Transcorp milik Chairul Tandjung?
J : Awalnya dari 3 tahun lalu, saat itu kami memiliki keinginan untuk mengembangkan dan memajukan detik sebagai situs online yang bisa mendatangkan banyak keuntungan lebih. Karena itu, kami ingin Detik dikelola oleh istitusi ataupun orang yang lebih profesional, dan kami pun mulai melakukan penawaran.
T : Saat itu Chairul Tanjung sudah berminat?
J : Waktu itu ada sekitar 4-5 peminat dari dalam ataupun luar negeri, di antaranya Telkom dan Transcorp. Transcorp mulai penawaran sejak 2 tahun lalu, tapi kami tolak karena harga kurang sesuai. Telkom juga kami tolak karena tidak cocok harga. Tapi, pihak Transcorp meski ditolak tetap intens berhubungan dengan kami dan melakukan pendekatan hingga timbul chemistry dan kesamaan gagasan untuk mengembangkan Detik.
T : Kapan tepatnya tawaran dari Transcorp diterima ?
J : Sekitar satu bulan lalu, proses negosiasinya cepat, hanya 3 hari kedua belah pihak langsung sepakat. Nilai penawarannya cocok, tujuannya untuk sama-sama mengembangkan Detik juga serupa, sehingga kami terima.
T : Tiga hari tidak terlalu singkat untuk proses akuisisi ini?
J : Tiga hari itu kan puncaknya, pendekatannya sudah dua tahun baik formal maupun informal. Pak Chairul Tandjung melihat new media ini sebagai bisnis masa depan sejak beberapa tahun lalu. Dia punya pilihan untuk bikin baru atau beli Detik, dan pilihannya adalah membeli Detik. Dia meyakini, kalau dikembangkan bisnis ini akan mendatangkan banyak keuntungan, sehingga dia intens mendekati kami.
T : Keuntungannya buat Detik dari akuisisi ini?
J : Otomatis akan menguntungkan, Transcorp mengambil Detik saja pasti untung. Kalau Transcorp untung, maka Detik yang bagian dari Transcorp akan mendapat keuntungan juga. Masuknya Transcorp itu bisa menambah sumber daya yang selama ini kita kurang, mulai dari dana, jaringan, dan tambahan sumber daya manusia untuk mengelola Detik yang lebih profesional.
T : Secara materi dan riilnya, seberapa banyak keuntungan yang bisa didapat Detik dengan akuisisi ini?
J : Misalnya begini, pertumbuhan keuntungan Detik selama 3 tahun berturut-turut hanya ada di kisaran 100 persen. Laba bersih tahun 2010 misalnya sebesar Rp 20 miliar, tahun ini perkiraan pastinya sekitar Rp 40 miliar. Dengan akuisisi ini, kami bisa mengembangkan potensi-potensi yang selama ini belum dapat dilakukan karena keterbatasan sumber daya itu tadi. Tambahan sumber daya ini diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan Detik menjadi 500 persen minimal atau menjadi Rp 120 miliar pada tahun depan. Dengan begitu potensi keuntungan Detik sejajar dengan potensi pertumbuhan keuntungan yang bisa didapatkan oleh situs-situs di luar negeri sana.
T : Apa sudah ada rencana untuk mengembangkan Detik bersama dengan Transcorp?
J : Rincinya belum, nanti kalau sudah resmi baru kami bicarakan. Tapi, ada beberapa hal yang memang kami ingin kembangkan seperti pengembangan jaringan Detik di daerah-daerah, atau untuk tahun ini Detik sudah ada kerja sama dengan Apple untuk membuka Detik Kios yang dapat dinikmati oleh para pengguna iPad.
T : Kapan proses akuisisi ini rampung?
J : Sekarang tinggal penyelesaian administrasi dan legal saja, sebulan lagi mungkin sekitar awal Agustus sudah selesai.
T : Setelah akuisisi apa bakal ada perubahan struktur direksi, redaksi?
J : Saat ini belum dibahas, tapi yang pasti Pak Chairul Tanjung telah meminta saya tetap menjadi Pemimpin Redaksi dan salah satu direksi. Abdul Rahman juga diminta tetap menjadi Direktur Utama. Tidak ditentukan sampai kapannya, tapi kalau kelamaan kan juga tidak bagus. Harus ada regenerasi. Tapi, saya memang ingin terlibat terlebih dahulu untuk memajukan Detik ini.
T: Rasionalisasi pegawai bagaimana?
J : Tidak ada, karena mereka aset kami yang harus kami jaga. Justru kami ingin mengembangkan sumber daya kami, cuma selama ini tidak ada dana dan harus memperhitungkan biaya. Dengan akusisi ini kami kan dapat injeksi, pegawai yang sekarang mencapai 350 orang malah bisa ditambah untuk mengembangkan Detik karena untuk maju kan kita butuh sumber daya tambahan.
T : Ada kekhawatiran akan ada perubahan pemberitaan di Detik setelah akusisi ini...
J : Tidak akan ada, saya jamin. Pemberitaan akan tetap berimbang dan running terus seperti biasa. Yang ada perubahan hanya di pengembangan saja supaya lebih maju. Pak Chairul Tanjung pun telah menegaskan itu, dia bilang pemberitaan berjalan seperti biasa saja.