TEMPO Interaktif, Kupang - Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) menginspirasi pembentukan pusat studi strategis Timor Barat (PSSTB) untuk menangani pencemaran di Laut Timor yang tak kunjung usai sejak tahun 2009 silam.
Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni mengatakan pusat studi ini dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan pembangunan dan kemajuan masyarakat di Timor Barat, seperti tentang pencemaran Laut Timor. "Ini merupakan salah satu langkah maju untuk menyelesaikan persoalan celah Timor, terutama pencemaran di Laut Timor," kata Ferdi kepada wartawan di sela-sela deklarasi tersebut, Senin 25 Juli 2011.
Pusat studi ini, menurut dia, akan menghimpun seluruh intelektual dari dalam maupun luar negeri. Mereka diminta menyumbangkan berbagai pengalaman, ilmu pengetahuan, dan pemikiran guna kepentingan kajian ilmiah demi kemajuan masyarakat di Timor Barat.
Dengan adanya pusat studi ini, kata Ferdi, warga Nusa Tenggara Timor (NTT) atau Timor Barat bisa menyuarakan hak dan kepentingan atas berbagai perlakuan yang tidak adil secara nasional, dan internasional.
Dia mengatakan, secara geografis letak Timor Barat sangat strategis serta memiliki kekayaan alam, terutama di celah Timor.
Selain untuk kepentingan pencemaran Laut Timor, tambah Ferdi, pusat studi ini juga akan melakukan kajian ilmiah demi kemajuan masyarakat Timor Barat, seperti masalah pertambangan mangaan. "Banyak hal yang akan dikaji untuk memperjuangkan hak masyarakat," katanya.
YOHANES SEO