TEMPO Interaktif, Bandung - PT Kereta Api Indonesia memperkenalkan mesin penjualan tiket kereta api bernama Rail Box. ”Pembelian tiket itu memakai kartu, seperti di pintu tol,” kata Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono di Bandung, Rabu, 28 September 2011.
Mesin pembelian tiket itu merupakan hasil kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan PT Telkom yang menggarap sistem IT dan Bank BNI yang menggarap fitur transaksinya. Lewat mesin itu, tiket kereta bisa dibeli tanpa perlu mengantre di loket pembelian tiket di stasiun kereta.
Sugeng mengatakan kartu yang dipakai untuk transaksi pembelian tiket kereta itu bisa diperoleh di Bank BNI. Dengan memasukkan kartu itu, penggunanya bisa memesan tiket kereta plus nomor tempat duduk yang diinginkan. ”Harapannya ini bisa mendekatkan layanan pada masyarakat luas,” katanya.
Menurutnya, mesin semacam itu bisa disebar di sejumlah tempat strategis, seperti mal. Tapi saat ini, kata Sugeng, baru 10 unit mesin yang siap digunakan. Sementara bakal ditempatkan di sejumlah stasiun kereta. ”Rencananya kita tempatkan dulu di Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung dulu,” kata Sugeng.
Sayangnya, hasil transaksi dengan mesin itu belum berupa tiket kereta yang siap dipakai. Bukti transaksi berupa struk, tetap harus ditukarkan di loket stasiun kereta untuk mendapatkan tiket kereta.
Sugeng mengatakan dalam pengembangannya nanti, tidak menutup kemungkinan transaksinya tidak lagi memerlukan kartu khusus, tapi bisa memakai kartu debet yang dikeluarkan bank. Termasuk, katanya, memasukkan fitur pembelian tiket kereta lewat mesin Anjungan Tunai Mandiri.
Mesin penjualan tiket kereta api yang dinamakan Rail Box itu diperkenalkan saat perayaan ulang tahun PT Kereta Api Indonesia ke-66 yang jatuh hari ini. Naskah kerja sama pengembangan mesin antara PT Kereta Api Indonesia dan PT Telkom serta Bank BNI diteken pada perayaan itu.
AHMAD FIKRI