Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kena Tiroid? Jangan Salahkan Garam

image-gnews
dietsinreview.com
dietsinreview.com
Iklan

TEMPO Interaktif,:- Empat bulan belakangan ini, Sinta, 20 tahun, sering merasa lemas. Genggamannya tak semantap dulu, jari tangannya pun sering gemetar. Berat badan gadis berkerudung itu juga turun drastis. "Padahal saya tidak mengubah pola makan dan berolahraga seperti biasa," katanya. Saat koma dan masuk rumah sakit, dokter mendiagnosis bahwa Sinta mengalami kelainan kelenjar tiroid.

Menurut ahli endokrinologi, Profesor Sri Hartini K.S. Kariadi, kelainan kelenjar tiroid terjadi karena hormon tiroid yang terdiri atas hormon T4 (tiroksin) dan T3 yang dihasilkan kelenjar ini tidak dapat bekerja sama dengan thyrotropin releasing hormon (TRH), yang dihasilkan kelenjar otak. "Penyakit yang timbul bisa bermacam-macam, bisa hipertiroid atau kelebihan hormon tiroid, hipotiroid atawa kekurangan hormon tiroid, gondok, gangguan tulang dan pertumbuhan, hingga tumor atau kanker kelenjar tiroid," ujarnya.

Salah satu contoh penyakit yang paling sering muncul dari kelainan kelenjar ini adalah penyakit gondok. Menurut dokter Sri, banyak orang salah persepsi, gondok disebabkan kekurangan yodium. Padahal gondok juga disebabkan kinerja kelenjar tiroid yang terganggu, "Sebab, kinerja kelenjar ini benar-benar bergantung pada reaksi tubuh ketika melakukan sekresi atau pelepasan hormon tiroid," katanya.

Tubuh seseorang yang mengalami kelainan kelenjar tiroid tidak bisa dideteksi berdasarkan gejala luar. "Sebaiknya ada tes laboratorium, lalu dikonsultasikan khusus kepada ahli endokrinologi atau spesialis kelenjar agar mendapat pengobatan yang benar," ujar dokter Sri.

Selama ini tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengobati penyakit yang timbul akibat kelainan kelenjar tiroid adalah pembedahan, pemberian sinar radioaktif pada kelenjar tiroid, dan terapi sulih hormon. Namun semua tindakan medis itu tidak bisa selesai seketika. Suatu saat penyakit itu bisa timbul lagi, sehingga pengobatan harus dilakukan secara berkala. Terkadang orang yang sudah berobat banyak bertanya-tanya kenapa disuruh balik lagi ke dokter? "Sebab, ini adalah penyakit yang disebabkan kelainan dalam tubuh," kata dokter spesialis penyakit dalam lainnya, Em Yunir.

Gejala penyakit kelainan kelenjar tiroid harus segera dikenali sejak awal. Dokter Sri mencontohkan gejala kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) yang sering diderita perempuan. "Berkeringat berlebihan, susah tidur, jantung berdetak lebih cepat, dan sering buang air besar," ujarnya. "Bila semakin parah, akan mempengaruhi fisik luar, seperti mata yang cenderung melotot, rambut rontok, kulit tipis dan halus, serta penurunan berat badan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipertiroid sering terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Lagi-lagi, bukan kekurangan yodium penyebabnya, melainkan reaksi otoimun tubuh yang mengalami perubahan selama mengandung. "Selama mengandung, otoimun ibu mengikuti otoimun anaknya, meskipun keduanya adalah individu yang berbeda," ujar Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dokter Pradana Soewondo.

Kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) memiliki gejala dan penampakan fisik sebaliknya. "Misalnya, mudah lelah, mengantuk, kedinginan, dan berat badan cenderung bertambah meski pola makan wajar dan berolahraga teratur," ujar dokter Sri. Bila kedua penyakit ini dibiarkan semakin parah, bisa menyebabkan kanker dan tumor kelenjar tiroid yang berujung pada kematian.

Menurut Profesor Johan S, Masjhur, tak semua orang yang tinggal di daerah kaya garam bisa terbebas dari penyakit kelainan kelenjar ini. Sebab, belum tentu penyakit ini disebabkan kekurangan garam beryodium. "Garam yang mengandung yodium adalah garam yang melalui fortifikasi atau proses kimiawi untuk mengubah garam atau NaCl murni menjadi yodium," ujarnya.

Profesor Johan mencontohkan salah satu kasus daerah sebaran besar penyakit kelainan kelenjar tiroid di pantai Jepang, yang penduduknya justru rajin memakan makanan asin. "Sekali lagi, penyakit seperti gondok dan penyakit lain karena kelainan kelenjar di beberapa daerah bukan disebabkan oleh kekurangan garam. Kalau kebanyakan makan garam juga bisa terkena hipertensi," katanya Johan.


 CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.