TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Dance Festival (IDF) akan kembali digelar bulan ini hingga Juni mendatang. Salah satu acara unggulan IDF 2012 adalah lomba tari dari seluruh nusantara.
Lomba tari ini rupanya cukup diminati para penari di Indonesia baik perorangan maupun kelompok. Proses seleksi telah dilakukan kepada 300 peserta sejak Januari hingga Maret lalu. Mereka menyeleksi dari video yang dikirimkan atau audisi langsung.
”Hasilnya pada babak final akan tampil 27 peserta,” ujar Nungki Kusumastuti, Ketua Panitia Lomba Tari IDF 2012 saat konferensi pers di FX, Rabu, 18 April.
Nungki menjelaskan para peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mereka berasal dari kalangan akademisi seperti akademi tari, sanggar, mahasiswa dari berbagai universitas, komunitas, grup maupun individu. Panitia akan melombakan tari kontemporer yang mengambil unsur gerak musik maupun elemen artistik dari berbagai sumber. Antara lain tari tradisi, tari modern, dan unsur tari mutakhir.
Dia juga menjelaskan 80 persen dari koreografi memakai tari tradisi meskipun mereka menari kontemporer. “Yang hip hop juga memakai unsur tradisi,” ujar penari yang juga pengajar di Institut Kesenian Jakarta ini.
Baca Juga:
Nungki mengatakan tari kontemporer ini adalah genre tari yang didasarkan pada konsep, bukan bentuknya. Genre ini memberikan kesempatan kepada unsur yang tidak indah tetap memberikan kesan pada penonton.
Dewan Juri, kata Nungki, akan menilai ke-27 peserta ini dari lima aspek penilaian yakni ide atau gagasan, struktur karya, gerak -eksplorasi, musik dan penampilan. Para Dewan Juri dalam lomba tari ini adalah Riri Riza (sutradara film), Djaduk Ferianto (musisi), Jecko Siompo (koreografer), Hartati (koreografer), dan Samuel Wattimena (perancang busana). Lomba tari untuk koreografer muda ini juga untuk mengisi kekosongan ketika koreografer luar negeri mulai berkurang.
Maria Darmaningsih menjelaskan selain lomba tari, IDF 2012 juga bakal menggelar pentas tari oleh para koreografer dari beberapa negara. Seperti Prancis, Finlandia. Ada juga keterlibatan koreografer Singapura Tang Fu Kuen, dan Daisuke Muto dari Jepang.
Selain itu mereka juga akan menggelar Master Class, lokalatih koreografi, pertunjukan film dan tari, pertunjukan jalanan, seminar dan pemberian penghargaan. Pementasan tari dari beberapa negara akan berlangsung mulai 1-9 Juni, pada puncak acara.
DIAN YULIASTUTI