TEMPO.CO, Jakarta -Koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta KPK mencermati kedekatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pemilik PT Trimarga Rekatama yang diduga adalah Sudjito Ng.
"Dikhawatirkan ada power untuk memfasilitasi keberadaan Trimarga Rekatama di proyek-proyek Sukhoi baik komersial maupun tempur," ujar Direktur Program Imparsial Al Araf sesudah acara konferensi persnya di Imparsial Rabu 22 Mei 2012. "Mengingat masuk ke sana (proyek pengadaan Sukhoi) butuh akses yang tidak bisa sembarangan."
Pengambilan kesimpulan kedekatan ini menurut dia dikarenakan adanya foto-foto kebersamaan yang tersebar di media . "Meski foto-foto itu belum dapat menunjukkan kedekatan namun foto-foto tersebut dapat menjadi awalan untuk mendalami sejauhmana hubungan diantara keduanya." ujarnya. "Untuk memastikan dalam acara apa dan relasi apa?"
Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari berbagai LSM seperti ICW, Imparsial, Institute for Defense Security and Peace Studies, Elsam dan Human Rights Working Group melaporkan Kementerian Pertahanan ke KPK. Mereka menduga terjadi penggelembungan dalam pengadaan enam Sukhoi yang disebabkan adanya agen yang bermain yakni PT Trimarga Rekatama. Mereka menduga kerugian negara yang ditimbulkan dari kebijakan ini mencapai US$ 70 juta atau sekitar Rp 700 miliar.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menyelidiki dugaan penggelembungan anggaran dalam pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 dari Rusia. Ia pun berkali-kali telah membantah tudingan harga Sukhoi digelembungkan.Terkait dengan PT Trimarga Rekatama yang disebut-sebut sebagai agen pembelian, menurut Purnomo perusahaan itu sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Kemhan. Karena pada saat pembelian, Kemhan hanya berhubungan dengan JSC Rosoboronexport yang merupakan bagian dari pemerintah Rusia.
Trimarga Rekatama merupakan agen yang mendatangkan pesawat Sukhoi Super Jet 100, yang mengalami kecelakaan saat sedang melakukan joy flight di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Rabu, 9 Mei lalu. Trimarga juga menjadi pihak ketiga dalam pembelian pesawat tempur Sukhoi SU 30 MK2 oleh pemerintah Indonesia.
ANANDA PUTRI