TEMPO.CO, Surakarta - Untuk pertama kalinya sejak naskah rekonsiliasi ditandatangani di Balai Kota Surakarta pada Kamis, 24 Mei lalu, Raja dan Wakil Raja Surakarta tampil di depan publik. Keduanya ikut menghadiri peringatan dua tahun pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan yang dipusatkan di pertigaan Sriwedari, Ahad, 27 Mei 2012.
Raja Surakarta Paku Buwono XIII Hangabehi tampil santai dengan kaus merah dan jaket hitam serta celana pendek dan sepatu kets. Sedangkan Wakil Raja Surakarta Tedjowulan memakai kaus putih, jaket hitam, celana panjang hitam, dan bersepatu.
Juru bicara Tedjowulan, Bambang Pradotonagoro, mengatakan pihaknya mendapat undangan untuk menghadiri acara ini. “Saat saya sampaikan ke Sinuhun, ternyata beliau bersedia. Katanya sudah lama tidak jalan-jalan,” ujarnya.
Karena sengaja ingin jalan-jalan dan olahraga, mobil diparkir di Museum Radyapustaka dan berjalan kaki sekitar 300 meter. Sepanjang perjalanan, kata Bambang, banyak masyarakat yang menyapa keduanya.
Dia mengatakan selama beberapa hari terakhir keduanya lebih banyak berdiam di kediaman pribadi Hangabehi di Sasono Putro. Sebab proses rekonsiliasi sudah menguras banyak energi. Apalagi ternyata masih ada kerabat keraton yang menolak rekonsiliasi tersebut.
“Setelah cukup beristirahat dan merasa sudah lebih segar, Sinuhun bersedia datang,” katanya. Kehadiran keduanya di hadapan publik menunjukkan bahwa permasalahan ada raja kembar di Keraton Kasunanan sudah selesai.
“Hanya olahraga. Jalan kaki biar sehat,” kata Tedjowilan saat ditanya soal kedatangannya di acara tersebut.
UKKY PRIMARTANTYO