TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan telah menerima informasi mengenai hilangnya Satelit-3 milik PT Telkom.
"Dalam peluncuran satelit, kalau gagal, itu jadi risiko yang sudah dihitung," kata Dahlan dalam acara buka puasa bersama di kediaman Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino, di Pejaten, Selasa, 7 Agustus 2012.
Dahlan mengatakan tidak akan mencampuri kebijakan korporasi, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), atas hilangnya satelit tersebut.
Seperti diberitakan, roket Proton-M milik pemerintah Rusia gagal meluncur ke orbit setelah mengalami kegagalan mesin pendorong akhir. Satelit milik Telkom senilai US$ 150 juta yang berada di dalamnya tak sampai pada ketinggian operasional.
"Roket terakhir bersama dua satelit di dalamnya tak terlihat pada orbit transisi Selasa ini," ujar juru bicara Russian Federal Space Agency (Roscocosmos) kepada Interfax-AVN.
Roket beserta muatan diluncurkan dari pusat peluncuran Baikonur Cosmodrome, Selasa, 7 Agustus 2012, pukul 03.31 WIB. Roket ini dibagi ke dalam tiga kali dorongan. Dua dorongan pertama berlangsung sukses.
Laporan sementara menyebutkan mesin pendorong Briz-M, yang seharusnya bermanuver selama 18 menit 7 detik, tidak bekerja sempurna. Pendorong terakhir ini hanya bekerja selama tujuh detik sehingga dipastikan gagal mengantar muatan ke orbit yang diinginkan.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Kekasih Anda Ternyata Gay? Kenali dari Matanya
Begini Pesawat NASA Mendarat di Mars
Gunung di Mars, Gambar Pertama Kiriman Curiosity
Obama Puji Pendaratan Curiosity di Mars
Pendaratan Curiosity di Mars, NASA Sebut Keajaiban
Mengapa Burung Cuckoo Harus Menyamar?
Tubuh Curiosity Mirip Manusia
Roket Rusia Gagal Bekerja, Satelit Telkom-3 Hilang
Samsung Luncurkan Galaxy Note 10 Inci
Tim formula UGM Bimasakti Berlaga di Jepang