Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuningan Gelar Lomba Permainan Tradisional Anak

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Sejumlah remaja dan anak-anak memainkan lompat tali, permainan tradisional Indonesia di Taman Prestasi, Surabaya, Minggu (04/22). Acara yang digagas Komunitas Dunia Intuisi ini untuk membangkitkan berbagai macam tradisional yang mulai surut oleh perkembangan permainan berbasis teknologi. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah remaja dan anak-anak memainkan lompat tali, permainan tradisional Indonesia di Taman Prestasi, Surabaya, Minggu (04/22). Acara yang digagas Komunitas Dunia Intuisi ini untuk membangkitkan berbagai macam tradisional yang mulai surut oleh perkembangan permainan berbasis teknologi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Kuningan-Lomba permainan tradsisional atau alimpaido Kaulinan Urang Lembur yang digelar oleh Space Gallery Linggarjati, Kuningan, hingga Minggu, 21 September 2012, hari ini memasuki babak penyisihan. Sebanyak 10 permainan dilombakan, diantaranya Egrang, Kelom Batok, Rorodaan, Engkle/Sondah, Sorodot Gaplok, Perepet Jengkol, Gatrik, Gasing, Bedil Jepret dan Sumpit. 

Para peserta  yang terdiri dari pelajar SD dan SMP mewakili 21 Kota dan Kabupaten se Jawa Barat. tampak antusias mengikuti perlombaan itu. Karena permainan ini hanya bisa dilakukan dengan kerja tim, maka peserta harus membentuk tim yang terdiri dari 5 orang. 

Lomba yang  mengusung tema 'Samitaning Kaulinan Barudak, Bisa Mawa Bagja Balarea' (Dengan Permainan tradisional anak bisa membawa kebahagiaan bersama) ini menarik perhatian penonton. Tampak gelak sorai penonton lepas ketika para peserta melakukan kesalahan hingga menjadi adegan lucu. 

Pada  permainan gatrik misalnya, ketika peserta berhasil memukul kayu pendek dan tidak tertangkap kelima peserta joget, dengan posisi terbalik bergantian dan berputar, jika mereka salah, penontonpun bersorak.


Saat perlombaan kelom batok, peserta berdiri di atas batok kelapa setengah lingkaran, batok yang sudah dilubangi, diberi tali untuk pegangan, peserta yang kurang hati-hati atau terjungkal ke tanah, sepintas seperti tidak kesulitan, namun saat di coba ternyata butuh keseimbangan tubuh, terlebih ketika melewati ringtangan pagar bambung setinggi 20 sentimeter banyak peserta yang jatuh.

Saat lomba engrangpun dibuat rintangan jalan tanjakan dan rintangan setinggi 50 sentimeter, hingga para peserta harus hati-hati dalam melangkah, tidak sedikit peserta jatuh dan melanjutkan lagi perlombaannya. Hampir semua permainan menarik perhatian pengunjung dan sorak sorai tak lepas mengiringi semangat mereka.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kuningan, Tedi Suminar, dalam Alimpaido ke 4 ini, pihaknya menyediakan arena permainan yang berbeda dari sebelumnya, karena kreasi komunitas seniman dan budaya Kuningan. "Area pertandingan dibuat sedemikian rupa, hingga sangat berbeda dengan Alimpaido 1 sampai ke 3, di Kuningan lebih banyak tantangannya," kata s Tedi.


Kepala Bidang Kepariwisataan Propinsi Jawa Barat, Agus Saputra menjelaskan kegiatan Alimpaido merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan budaya serta kearifan lokal yang semakin hari semakin tergerus akibat modernisasi dan perkembangan teknologi. Dari berbagai permainan tradisional ternyata banyak hal yang positif yakni kekompakan, daya saing dan sprotifitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda mengemukakan keinginannya untuk menggerakan kembali permainan tradisional anak-anak di Kabupaten Kuningan. "Banyak permainan tradisional anak-anak khas Kuningan yang mulai hilang akibat tergerus zaman, sehingga perlu berbagai upaya untuk memunculkannya kembali," katanya. 

Menurut dia, pihaknya merencanakan mulai tahun 2013 ada Alimpaido Kabupaten Kuningan. Pesertanya anak-anak sekolah di bawah usia 15 tahun dari perwakilan setiap kecamatan. 

Penilaian juri dilakukan dengan kriteria, antara lain Peserta terkreatif , terunik, tertangguh, terlucu, terberani, kerkeren, terheboh, tergesit, terlugu, terpavorit, dan sebagainya. 



DEFFAN PURNAMA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

24 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.