TEMPO.CO, Manado -Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi menanggapi dingin tudingan Hakim Agung Gayus Lumbuun yang menyebut ada yang aneh dengan harta kekayaannya. Menurut Nurhadi, tak ada yang aneh dengan kekayaan dan aset miliknya.
"Saya ini pengusaha sarang burung walet sejak 5 tahun sebelum saya masuk PNS di tahun 80-an. Jadi ketika saya masuk PNS, finansial saya sudah cukup terlebih dahulu," kata Nurhadi dalam wawancara khusus pada Tempo Senin 29 Oktober 2012.
Baca Juga:
Dikatakan Nurhadi, memang benar beberapa aset yang berada di ruangannya adalah milik pribadi yang dibelinya sendiri. Namun menurut Nurhadi, nantinya aset-aset tersebut akan dihibahkannya kepada Mahkamah Agung.
"Saya disini pengabdian saja. Barang-barang yang saya beli ini memang akan saya hibahkan. Coba tanya juga di bagian Humas, barang-barang saya disana juga sudah saya hibahkan. Jadi justru menjadi aneh ketika saya ingin berbuat baik malah dicurigai macam-macam," kata Nurhadi.
Nurhadi langsung tertawa ketika ditanya jika kecurigaan Gayus Lumbuun dikarenakan adanya faktor pengusaha yang sudah diendusnya menjadi bekingan dirinya.
Menurutnya, kecurigaan tersebut sama sekali tidak beralasan dan tidak punya bukti yang otentik. Pasalnya menurut Nurhadi, justru selama dirinya menjadi Sekretaris Mahkamah Agung, pencapaian sebagai instansi terbaik itu yang paling utama dilaksanakan.
"Pokoknya saya hanya mau mengatakan jika saya ini clean. Kenapa kemudian saya mendapatkan pembelaan dari sejumlah hakim, karena mereka tahu apa yang sudah saya perbuat selama ini. Latar belakang saya sendiri mereka ketahui dengan baik," kata Nurhadi.
Lebih lanjut, Nurhadi mengungkapkan ada kemungkinan besar kecurigaan tersebut karena beberapa waktu lalu, ada laporan dari PPATK tentang transaksi keuangan saya yang tinggi. Tetapi menurutnya, itu sudah diklarifikasi dan diaudit langsung oleh BPK.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN
Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata
Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah
Siasat Dagang Makelar Senjata
9 Modus Upeti ke DPR