TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, akan membina siswa SMK dan SMA yang bermasalah dan terlibat tawuran di sekolahnya. Pembinaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali tawuran pelajar di Jakarta.
“Mereka yang bermasalah ataupun tidak akan kami didik di SPN (Sekolah Polisi Nasional), agar tawuran tidak terjadi lagi,” kata Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yosi Haryoso, di Gramedia Matraman, Ahad kemarin.
Pembinaan ini pertama kali dilakukan terhadap 3.000 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta yang bermasalah. Pembinaan ini dilakukan di SPN Lido, Jawa Barat. “Pembinaan mulai dilakukan pada 6 November yang diikuti oleh 3.000 siswa SMK, yang dibagi dalam beberapa gelombang, selama 5 hari,” ujarnya.
Kemudian, pembinaan dilanjutkan untuk siswa sekolah menengah atas (SMA) pada 20 November yang dilakukan di tempat yang sama dalam waktu 5 hari. “Datanya (siswa) sudah ada, untuk siswa yang bermasalah atau tidak, itu sama saja. Mereka kami bina dan didik agar lebih mencintai Tanah Air dan sekolah mereka,” ujar Yosi.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler
Pembunuh Janda Cantik Thiolina: Tukang Bangunan
Jokowi Minta MRT Jawab Tiga Hal
Novi Amilia Ingin Pulang Kampung
Dedi Gumelar Calonkan Diri Jadi Wali Kota Tangerang
Jokowi Bakal Kesulitan Lahan untuk RTH
Jokowi Janji Guru Swasta Dapat Kartu Sehat