TEMPO.CO, Subang - Alokasi dana pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada tahun anggaran 2013 yang mencapai Rp 700 miliar mayoritas habis dipakai untuk membayar gaji guru. "Yang diperuntukkan buat membangun sarana dan prasarana mencapai Rp 103 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, E.Kusdinar, saat dihubungi Selasa, 8 Januari 2013.
Menurut Kusdinar, beban pembayaran gaji yang begitu besar disebabkan jumlah guru yang ada di daerahnya yang mencapai 8.000 orang. "Jumlah itu merupakan 2/3 jumlah total PNS yang ada di Subang," ujarnya.
Ia memastikan dengan dana Rp 103 miliar yang bersumber dari APBD murni sebesar Rp 64 miliar dan bantuan pusat Rp 39 miliar, pembangunan sarana dan prasaran pendidikan pada tahun anggaran 2013 akan berhasil secara signifikan. "Proyeksi prioritas kami merehab gedung sekolah SD, SMP dan SMK dan pengadaan buku serta perlatan multimedia," ujarnya.
Ia menyebutkan, dari 860 gedung SD Negeri yang ada yang memerlukan rehabiltasi hanya 10 persennya saja. Meski begitu, masih belum bisa merinci biaya yang diperlukan buat alokasi pengadaan buku, peranti multimedia dan biaya rehabilitasi yang diperlukan dengan alasan masih menyusun rencana anggaran pembangunannya (RAB) serta masih menunggu petunjuk teknisnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Subang, Ahmad Sobari, mengatakan, alokasi dana pendidikan mencapai 41 persen dari total APBD 2013 Kabupaten Subang sebesar Rp 1,5 triliun. "Alokasi anggaran dinas pendidikan merupakan yang terbesar dari semua satuan organiasi perangkat daerah (SOPD) yang ada di Subang," kata Ahmad.
Hanya saja, penggunaannya memang sebagian besar diperuntukan buat membayar gaji. "Tapi, meski begitu, anggaran buat alokasi pembangunan sarana dan prasarananya sudah mencapai 20 persen seperti diamanatkan Undang-undang," tutur Ahmad.
NANANG SUTISNA