TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Thamrin Sihite mengaku belum mendengar kabar tutupnya sejumlah perusahaan pengolahan timah di Provinsi Bangka Belitung. Sebelumnya dikabarkan sejumlah perusahaan pengolahan timah tutup karena harga timah yang turun pada 2012.
"Harga jual turun tentu mempengaruhi produksi. Tetapi tidak perlu sampai tutup, marginnya masih ada. Seharusnya dilakukan efisiensi," kata Thamrin ketika ditemui di Kementerian ESDM, Selasa, 15 Januari 2013.
Namun Thamrin menyatakan pada 2012 lalu produksi masih meningkat dibandingkan produksi 2011. Pada 2011 produksi timah sebesar 54.000 ton. Sementara Kementerian ESDM memperkirakan produksi 2012 sebesar 91.000 ton. Pada 2013, pemerintah merencanakan produksi timah sebesar 100.000 ton.
Sebelumnya Direktur Utama PT Bangka Belitung Timah Sejahtera, Johan Murod, 20 di antara 40 pabrik pengolahan timah (smelter) di Provinsi Bangka Belitung ditutup. Soalnya, pendapatan tak lagi sebanding dengan beban operasiona.
Johan memperkirakan produksi timah dari Bangka Belitung tahun ini hanya mencapai 70.000 ton. Angka ini berarti turun sekitar 14,28 persen dibandingkan produksi 2012 sebesar 80.000 ton.
BERNADETTE CHRISTINA