Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

15 Titik Tanggul Kali Bekasi Rawan Jebol  

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Dengan perahu karet seadanya warga nekat melintasi genangan banjir di Jati Asih Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2). TEMPO/Dasril Roszandi
Dengan perahu karet seadanya warga nekat melintasi genangan banjir di Jati Asih Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi- Musibah banjir masih mengancam Kota Bekasi hingga beberapa pekan ke depan. Data pemerintah daerah menyebutkan, ada 15 titik rawan banjir di sepanjang Kali Bekasi dari hulu sampai hilir.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan ke-titik yang rawan jebol terletak di dekat sejumlah kompleks perumahan. Pada saat banjir kemarin malam yang melanda Perumahan Pondokgede Permai, Jatisari, Jatiasih, dan menenggelamkan 1.300 rumah, ada dua lokasi tanggul jebol.

Panjang masing-masing tanggul jebol sekitar 6 meter, yang posisinya tidak jauh dari lokasi tanggul jebol dua pekan lalu sepanjang 25 meter. Tanggul pertama terletak di dekat pintu air Kali Bekasi, dan satunya lagi dekat jembatan Cipendawa atau tak jauh dari pintu masuk Pondokgede Permai.

Tanggul jebol, kata Rahmat, bukan karena tekanan air dari arah sungai tetapi tekanan air yang terlampau besar dari dalam perumahan setelah kawasan hunian tersebut tak lagi mampu menampung air luapan.

Kondisi tanggul yang masih berdiri di dekat lokasi jebol sangat rawan karena terlihat adanya keretakan sepanjang 10 meter. "Kalau tidak segera diperbaiki bisa ambruk," kata Rahmat, di lokasi banjir, Selasa, 5 Februari 2013.

Tanggul jebol lainnya di belakang Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Kota Bekasi. Namun efek banjir di lokasi itu tidak separah Pondokgede Permai, yang mencapai ketinggian hingga 5 meter. "Adapun belasan lokasi lain harus diwaspadai," katanya.

Lokasi rawan itu membentang dari Kecamatan Jatiasih hingga Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. "Di Teluk Pucung ada satu RT terendam," kata dia. Namun, upaya perbaikan tanggul tidak serta-merta bisa dilaksanakan. Pemerintah Kota Bekasi belum bisa bekerja maksimal karena anggaran daerah belum bisa diserap karena masih diproses Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pengajuan dana tanggap bencana ke DPRD Kota Bekasi sebesar Rp 7 miliar juga belum direspons, dengan dalih masih dalam pembahasan di Komisi B dan pimpinan Dewan. Dalam rapat evaluasi penanggulangan banjir di tenpa pengungsian siang tadi, Rahmat memerintahkan stafnya agar mengantarkan langsung surat permohonan pencairan dana ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Kalau perlu di antar langsung agar persetujuan cepat," katanya.

Banjir terjadi Senin 4 Februari 2013, mulai pukul 20.00 WIB di mana ketinggian air naik menjadi 450 sentimeter, dan pada pukul 24.00 WIB naik pada ketinggian 600 sentimeter.
Tanggul jebol diperkiran di atas pukul 24.00 WIB, setelah air memenuhi kawasan perumahan Pondokgede Permai.

Kepala Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi Momon Sulaeman mengatakan, biaya perbaikan satu baru yang jebol sekitar Rp 1,5 miliar. "Perbaikan menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Bekasi," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencana teknis perbaikan tanggul agar kuat menahan air Kali Bekasi, pemerintah akan membangun borefile atau paku beton sepanjang tepian kali, lalu bagian dalamnya dipasangi bronjong berisi batu. Selain karena tanggul jebol, luapan air Kali Bekasi terjadi karena endapan lumpur di badan sunga terlalu tinggi hampir mencapai tepian.

Menurut Momon, pemerintah Pusat yang memiliki kewenangan terhadap kegiatan normalisasi Kali Bekasi tidak pernah melakukan pengerukan. Biaya normalisasi diperkirakan mencapai Rp 50 miliar. "Itu kewajiban Pusat, sampai saat ini belum pernah melakukan aktivitas apapun di Kali Bekasi," katanya.

Hingga siang ini, banjir mulai menyusut pada ketinggian kurang dari satu meter. Sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing, karena khawatir barang berharga mereka dijarah.

Halimah, seorang warga Pondokgede Permai, mengatakan meski air nyaris menenggelamkan rumah mereka tetapi harus ada anggota keluarga yang menunggu. "Satu atau dua orang tetap di rumah, yang lainnya bisa mengungsi," katanya.

Dari pantauan Tempo, warga yang memilih bertahan di lantai dua dan atap rumah berharap mendapatkan bantuan makanan dan minuman yang dibawa petugas SAR menggunakan perahu karet.

Dandim 0507 Bekasi Letnan Kolonel Aditya Nindra Pasha mengatakan ada 200 personel TNI yang diterjunkan mengevakuasi dan memberikan bantuan kepada warga korban banjir. "Kami juga membawa kelengkapan tiga perahu karet," katanya.

Sementara personel dari Polri sebanyak 90 personel dari Polres Metropolitan Bekasi, satu pleton Brimob, dan satu pleton personel Polda Metro Jaya.

HAMLUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

12 jam lalu

Ilustrasi tukang bangunan untuk renovasi rumah/Gravel
5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir


5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

1 hari lalu

Foto udara Bendungan Ameroro di Kecamatan Uepai, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 14 Mei 2024. Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengunaan Bendungan yang mampu mengairi areal persawahan lebih 3.363 hektare dan mampu mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 meter kubik per detik serta memiliki kapasitas tampung sebesar 88 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 376 hektare dengan potensi listrik 1,3 MW. ANTARA FOTO/Jojon
5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe


Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

1 hari lalu

Anak-anak bermain di lokasi genangan banjir di kawasan Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Kamis, 23 November 2023. (ANTARA/HO)
Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.


Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

1 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.


Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.


18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.


Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

2 hari lalu

Operator mengoperasikan alat berat saat pencarian korban banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.


Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

2 hari lalu

Kondisi banjir di Aceh Selatan, Minggu, 12 Mei 2024. Sumber Foto: BPBD Aceh Selatan
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.


TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 hari lalu

Operator mengoperasikan alat berat saat pencarian korban banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.


Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

2 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

Kantor Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.