Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Jumlah Badak Jawa yang Tersisa?

image-gnews
Pada foto yang dirilis oleh Taman Nasional Ujung Kulon, seekor badak Jawa jantan tertangkap kamera di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. AP/Ujung Kulon National Park
Pada foto yang dirilis oleh Taman Nasional Ujung Kulon, seekor badak Jawa jantan tertangkap kamera di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. AP/Ujung Kulon National Park
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan melansir data terbaru mengenai jumlah badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon di Banten. Hasil pengamatan tim Balai Taman Nasional Ujung Kulon menunjukkan jumlah badak Jawa meningkat dari 35 individu pada 2011 menjadi 51 individu pada tahun lalu.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam acara "Pelepasliaran Anak Burung Maleo ke-10.000 dan Hasil Monitoring Badak Jawa Tahun 2012" di Jakarta mengatakan peningkatan jumlah badak dapat disebabkan adanya faktor kelahiran (natalitas).

"Faktor pendukung seperti peningkatan kemampuan teknis monitoring dan penambahan luasan wilayah monitoring juga berpengaruh," ujar Zulkifli dalam siaran persnya, Jumat, 5 April 2013.

Tim balai taman nasional aktif mengamati populasi dan pergerakan badak Jawa sejak 2011. Mereka menggunakan kamera jebak jenis trophy camp merek Bushnell model 119405 di sejumlah lokasi yang kerap dikunjungi badak di Semenanjung Ujung Kulon.

Jumlah badak yang tercatat pada 2011 terdiri dari 22 individu jantan, 13 betina, lima di antaranya anakan. Sementara itu, jumlah badak pada 2012 terdiri atas 29 individu jantan, 22 betina, delapan di antaranya anakan.

Zulkifli mengatakan, hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa populasi badak Jawa mengalami perkembangan yang menggembirakan. Terlebih badak Jawa merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang tersisa di dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Monitoring populasi badak Jawa di Ujung Kulon akan terus dilakukan setiap tahun guna mengetahui kondisi parameter demografi populasi satwa langka tersebut," ucap dia.

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) termasuk satwa dilindungi di Indonesia. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengelompokkan mamalia bercula satu ini sebagai satwa terancam punah dalam Red List Data Book. Kini badak Jawa hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon sejak populasi kerabatnya di Vietnam dinyatakan punah pada 2011.

Peningkatan angka populasi badak Jawa menjadi penting lantaran Indonesia menggagas dan mendeklarasikan Tahun Badak Internasional pada bulan Juni 2012. Momentum tersebut akan diperingati setiap tahun bertepatan dengan hari kelahiran Andatu, anakan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensishasil perkawinan alami di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas di Lampung.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya. Foto: Canva
4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.


Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.


Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Herlina Hartanto, Noviar Andayani, dan Meizani Irmadhiany ditemui dalam diskusi bertajuk 'Perempuan Untuk Alam' di Bentara Budaya Jakarta, pada Kamis, 22 Desember 2022. TEMPO
Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.


Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Seekor bayi bekantan yang baru saja lahir di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, bersama induknya. (ANTARA/Firman)
Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.


Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Seorang petugas Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru beristirahat di Taman Anggrek Ranu Darungan Dusun Darungan Desa Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat, 11 Desember 2020. TEMPO/Abdi Purmono
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.


NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

Pantai Lasiana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Jhon Seo
NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Aktivitas loading kayu HPH salah satu perusahaan di Pantai Tinitit Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat akhir Juli lalu (Tempo/Febrianti).
Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.


Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Jaguar berusaha menyeret caiman ke daratan agar bisa menjadi santapannya. Fotografer bernama Chris Brunskill mengambil gambar dari kejadian ini. Dailymaiol.co.uk
Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.