TEMPO.CO, Jakarta-Anggota Komisi Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat, Okki Asokawati meminta pemerintah mengoptimalkan pelayanan selama masa perpanjangan perbaikan status untuk para tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi. "Supaya semua TKI bisa memperpanjang status, tambah pos layanan pengurusan amnesti," kata Okki saat dihubungi, Kamis, 4 Juli 2013.
Menurut Okki, pengurusan status hanya ramah untuk TKI di Makkah, Madinnah, Taif, Khamis, Musaid, Najran, Baha, Tabuk, dan Jizan. "Perlu dibuat di kota lain, tak hanya di Kantor Konsulat Jenderal di Jeddah dan di Kedutaan Besar di Riyadh."
Pada saat ini masih banyak TKI di Arab Saudi yang belum mendapat perpanjangan izin menetap. Sayangnya pemerintah tak bisa memperhitungkan jumlah pasti mereka. Alasannya ada banyak TKI di Arab Saudi yang bekerja secara sendiri-sendiri dan tak lewat proses resmi.
Selain menambah pos, pemerintah harus menjamin kenyamanan TKI selama periode pengurusan. Okki tak ingin kerusuhan di Konsulat Jeddah pertengahan awal Juni lalu tak terulang. Ketika itu massa melakukan pembakaran kantor akibat tak tahan dengan antrean yang amat panjang.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan pemerintah berhasil meminta perpanjangan kebijakan amnesti kepada pemerintah Arab Saudi hingga November 2013. Pemerintah Arab Saudi setuju memperpanjang pendaftaran warga negara Indonesia overstayer hingga November 2013. Dengan perpanjangan masa pengampunan, WNI memiliki waktu yang lebih panjang untuk menyelesaikan perpanjangan masa tinggal di negara tersebut.
Konsulat Jeddah sudah mencatat dan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) kepada sekitar 80 ribu WNI. Menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), terdapat 2 juta TKI di Arab Saudi. Sedangkan yang illegal berjumlah sekitar 200 ribu. Para TKI ilegal ini juga mendapatkan kesempatan mengurus pemutihan hingga November nanti.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Ini Alasan Terdakwa Cebongan Mengakui Perbuatannya
Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi
KPI: Sang Bos Manfaatkan TV untuk Berpolitik
Ada Boneka Barbie Bertubuh Proporsional di Amerika